Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wis Telat Bul..." Ungkapan Kopda Muslimin Telepon Pekerja Sebelum Meninggal

Kompas.com - 29/07/2022, 21:36 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu heboh beredarnya rekaman telepon diduga Kopda Muslimin yang menelepon pekerja di rumahnya bernama Kabul.

Dalam video yang beredar di media sosial dari akun Instagram @infokomando.official, Kabul sedang menelepon dari Kopda Muslimin yang bercerita dengan menangis.

Dikutip dari percakapan keduanya, Kabul meminta agar Kopda Muslimin pulang, namun anggota TNI tersebut menangis dan mengaku sudah terlambat untuk pulang.

"Wes telat Bul, nak aku bali (Sudah telat bul kalau aku pulang)," tutur pria yang diduga Kopda Muslimin itu.

Namun, Kabul tetap bersikeras membujuk pria itu untuk pulang. Dalam video tersebut Kabul menyebut anak-anak pria itu membutuhkan dirinya.

"Belum Pak, anu anak-anak butuh bapak loh," tuturnya.

Baca juga: LPSK Beri Perlindungan ke Teman Dekat Kopda Muslimin, W Tak Tahu Kekasihnya Punya Istri

"Iya aku juga tahu Bul, ada Keke, aku juga sedih Bul, ada Beril masih kecil Bul, tolong dijaga ya Bul," tuturnya sambil menahan tangis.

Meski sudah dibujuk untuk pulang demi anak-anaknya,, Kopda Muslimin justru meminta agar Kabul bisa menjaga dan menjadi paman yang baik.

"Iya Pak pulang Pak, butuh Pak mereka Pak sama Bapak," kata Kabul.

"Kamu jadi Om yang baik ya Bul, buat mereka Bul," jawab pria tersebut.

Dalam percakapan selanjutnya, Kopda Muslimin mengungkapkan bahwa dirinya tidak kuat karena wanita disebutnya ibu atau diduga istrinya itu sering memarahinya.

"Aku wis nyerah Bul," ujarnya sambil menangis.

"Ibu galak Bul. Ibu nyeneni aku terus (Ibu galak bul. Ibu memarahi aku terus)," jelas pria itu.

Di akhir percakapan itu, pria tersebut semakin menegaskan jika dirinya tidak bisa pulang kembali.

Namun, Kabul tetap bersikeras mengajak pria itu agar pulang menemui perempuan yang diduga istrinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com