LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Apriliano Devinto Rabun, bocah berumur 2 tahun asal Kois, Desa Munting, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, sudah dua tahun menderita karena mengidap hidrosefalus.
Ibunda Apriliano, Yasinta Jedia (24), menuturkan, putra mereka menderita hidrosefalus sejak lahir.
Ia dan sang suami pun tidak mampu berbuat apa-apa. Mereka hanya pasrah dengan keadaan sang anak karena keterbatasan biaya.
"Kita mau bawa dia ke dokter, pikir biaya juga," tutur Yasinta kepada awak media, Rabu (27/7/2022).
Baca juga: Jatuh di Waduk Saat Memancing, Remaja di Manggarai Barat Ditemukan Tewas
Sang suami sebelumnya bekerja di salah satu minimarket. Namun, kini sudah berhenti dan memutuskan mengurus buah hatinya.
Sementara ia sendiri adalah seorang ibu rumah tangga.
Yasinta mengatakan, mereka membawa Apriliano ke RSUD Komodo Labuan Bajo untuk mendapat perawatan.
Sebelum dirawat di RSUD Komodo, anaknya lebih terlebih dahulu berobat ke Puskesmas Wae Nakeng, Lembor.
Oleh pihak Puskesmas, Apriliano dirujuk RSUD Komodo agar mendapatkan perawatan intensif.
Baca juga: Semoga Tidak Terjadi Penurunan Permintaan Wisata di Labuan Bajo dan TN Komodo
Meskipun biaya perawatan buah hatinya selama berada di RSUD Komodo ditanggung oleh BPJS, ia bersama suami masih memikirkan biaya hidup selama berada di Labuan Bajo.
Mengingat biaya hidup di tempat tersebut cukup tinggi.
Sementara, kebutuhan makan dan minum mereka dibantu oleh keluarga.
"Kami saat ini sudah di RSUD Komodo, dan segala urusan makan dan minum sementara mengurusnya di kos saudara kami di sini," tuturnya.
Baca juga: Pemprov NTT Wajibkan Pemilik Kapal Pesiar di Labuan Bajo Gunakan Produk UMKM Lokal
Kini, mereka mengkhawatirkan jika Apriliano harus dirujuk ke luar daerah untuk proses pengobatan lanjutan. Atas kondisi itu, mereka sangat mengharapkan bantuan dari semua pihak terkait biaya pengobatan.
Selain itu, ia juga mengharapkan dukungan doa bagi kesembuhan putra mereka.
"Saya bersama suami hanya berdoa dan pasrah kiranya ada orang baik yang membantu kami di sini," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.