Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sobari Mutilasi Korban yang Dicabulinya pada 2016, Mengaku Masih Cinta dan Saling Sayang

Kompas.com - 26/07/2022, 16:20 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Imam Sobari (32), pelaku mutilasi terhadap Kholidatunnimah (24) adalah seorang residivis. Pada 2016, dia melakukan pencabulan dan divonis 10 tahun penjara.

Setelah enam tahun menjalani hukuman di Lapas Tegal, dia bebas pada Desember 2021. Saat itu, korbannya berinisial K. Akibat pencabulan tersebut, terlahir seorang anak laki-laki yang kini berumur lima tahun.

"Saat kasus tersebut terjadi, korban masih bersekolah SMP. Keluarga korban yang melaporkan karena tak terima dengan perbuatan tersangka," kata Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, di Mapolres Semarang, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: Ayah Korban Mutilasi Ungkap Anaknya Pernah Menjalin Asmara dengan pelaku

Selepas keluar penjara, Sobari kembali mencari Kholidatunnimah. Dia bermaksud merajut kembali cintanya. "Saya masih cinta Pak, kami saling sayang. Saya juga sering memberi barang untuk anak kami," kata Sobari.

Sobari yang seolah tak menampakan penyesalan, sempat membuat Luthfi meradang. "Kamu bilang cinta, menyesal, tapi wajahmu masih kaya gitu. Kapok kamu, tobat enggak kamu," kata Luthfi. "Tobat pak, saya menyesal," kata Sobari.

Luthfi juga seolah tak percaya Sobari memutilasi korban dengan sebilah pisau dapur yang sudah berkarat. "Kamu potong kaki tangan korban pakai pisau ini?" kata Luthfi yang dijawab dengan anggukan kepala Sobari.

Luthfi menilai tindakan Sobari sangat sadis. Selain membunuh dan memutilasi korban menjadi 11 bagian dan membuangnya dengan tujuh plastik kresek, Sobari seolah tak berdosa.

"Setelah kejadian pembunuhan dan mutilasi itu, dia sempat ke Tegal untuk menemui orangtua korban dan menanyakan anaknya. Lalu dia berencana melarikan diri ke Tulungagung," jelasnya.

Namun upaya tersebut digagalkan tim gabungan Polda Jateng, Satreskrim Polres Semarang dan Polres Purworejo. Sobari yang naik kereta api dari Tegal, ditangkap di Stasiun Kutoarjo.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pemancing menemukan potongan tangan di sungai Desa Kalongan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.

Setelah ditelusuri, ditemukan potongan kaki dibuang di lahan sebelah PT Starwig, potongan tangan dibuang di Sungai Gede Kretek, potongan dada dan punggung di Sungai Wonoboyo, dan kepala dibuang di sungai samping Cimory.

Petugas yang melakukan olah TKP menemukan ATM milik korban hingga kemudian kasus ini terbongkar. Tak lama setelah identitas korban terungkap, pelaku mutilasi Imam Sobari pun tertangkap.

Dia melakukan pembunuhan karena merasa tersinggung dengan korban yang mengatakan dirinya pengangguran.

Baca juga: Lakukan Mutilasi Bertahap di Kamar Mandi, Pelaku Sempat Jual Perhiasan Korban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com