Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Hari Hilang, Bocah 3 Tahun Ditemukan Tewas di Septic Tank

Kompas.com - 25/07/2022, 22:26 WIB
Suwandi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com- Seorang bocah ditemukan meninggal dalam septic tank di Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, setelah dua hari menghilang.

Keyla alias Keke (3) dilaporkan hilang sejak Sabtu (23/7/2022) dan ditemukan Senin (25/7/2022) sekitar 16.00 WIB.

"Ditemukan di dalam septic tank dalam keadaan meninggal dunia," kata Kapolsek Kota Baru Kompol Dhadhag Anindito melalui sambungan telepon, Senin (25/7/2022).

Baca juga: 2 Bocah di Magelang Tewas Tercebur Kubangan Galian Septic Tank

Dhadhag mengatakan, jasad Keke berada dalam central septik tank yang berada tidak jauh dari rumahnya di Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi.

Penyebab Keke terjatuh ke dalam septic tank hingga kini masih diselidiki. Saat ini, jenazah bocah itu masih berada di rumah sakit.

Sementara itu, Ketua RT 28 Kelurahan Rawasari Helmi menuturkan, sebelum dinyatakan hilang, warga sempat juga membuka salah satu lubang, tapi Keke tidak terlihat.

"Saat warga buka tidak ditemukan. Kami kaget karena polisi menemukan Keke di salah satu lubang," kata Helmi.

Baca juga: Ibu Muda Dibunuh Pencuri, Jasadnya Ditemukan di Septic Tank, Ahli: Kepanikan Gampang Menular

Central septik tank, kata Helmi memiliki empat lubang.

Saat dibuka salah satu lubangnya, petugas melihat tangan Keke dan menemukannya dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Menurut Helmi, biasanya semua lubang septic tank memang dalam kondisi tertutup. Saat diperiksa pada Sabtu, tempat pembuangan limbah itu juga tertutup.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejumlah Pemda Larang 'Study Tour', Pelaku Wisata di Magelang: Keputusan Aneh dan Reaksioner

Sejumlah Pemda Larang "Study Tour", Pelaku Wisata di Magelang: Keputusan Aneh dan Reaksioner

Regional
Mahakam Ulu Ditetapkan sebagai Tanggap Darurat Banjir hingga 27 Mei

Mahakam Ulu Ditetapkan sebagai Tanggap Darurat Banjir hingga 27 Mei

Regional
Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua

Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua

Regional
Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Regional
Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektar Lahan Pertanian Alami Puso

Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektar Lahan Pertanian Alami Puso

Regional
Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia

Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia

Regional
Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Regional
Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Regional
Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Regional
Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Regional
Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Regional
Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Regional
Bawa Hasil Bumi dan Barongsai, Wali Kota Semarang Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada ke PDI-P

Bawa Hasil Bumi dan Barongsai, Wali Kota Semarang Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada ke PDI-P

Regional
Kronologi Ayah Banting Bayinya hingga Tewas di Empat Lawang, Ternyata Sering Lakukan KDRT

Kronologi Ayah Banting Bayinya hingga Tewas di Empat Lawang, Ternyata Sering Lakukan KDRT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com