KOMPAS.com - Seorang ibu muda berusia 22 tahun di Kabupaten Bengkalis, Riau, menjadi korban kekejaman kawanan pencuri.
Korban bernama Mila Marlina diduga memergoki kawanan pencuri tersebut dan akhirnya dibunuh secara sadis. Jasad Mila pun ditemukan tanpa busana di septic tank.
Tindakan agresif para empat pencuri berinisial AA (22), RS (19), SS (16) dan DS (13), diduga dipicu rasa panik.
Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pembunuhan di Wirobrajan Yogyakarta, Bakal Lakukan Pengejaran
Dilansir dari situs kbbi.kemdikbud.go.id, kata panik berarti bingung, gugup, atau takut dengan mendadak sehingga tak dapat berpikir dengan tenang.
Dalam dunia psikologi, menurut Drs. R. Budi Sarwono, M.A, seorang dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Sanata Dharma (USD), rasa panik bisa dialami semua orang.
Baca juga: Soal Sidang Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Kupang, 8 Jaksa Penuntut Umum Disiapkan
"Tidak hanya dalam tindak kejahatan, dalam olah raga misalnya, atlet yang panik cenderung agresif dibanding atlet yang tenang," katanya kepada Kompas.com, Kamis (14/4/2022).
Saat merasa panik, kata Budi, sistem kerja kelenjar dan hormon akan otomatis bereaksi.
"Otak reptilnya bekerja, maka reaksinya hanya lari atau lawan dengan agresif, sedang lobus frontal sebagai tumpuan logika majal," katanya.