Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cantiknya Desa Ilomata Gorontalo, Tawarkan Ekowisata Kehidupan Desa Pinggir Hutan

Kompas.com - 23/07/2022, 06:00 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

Proyek strategis nasional ini akan membendung Sungai Bolango, merendam sejumlah permukiman, dan dipercaya memberi manfaat untuk pembangkit energi listrik, pariwisata, pengairan dan pertanian.

“Selama di perjalanan wisatawan akan mendapatkan bonus pemandangan yang indah, melewati sungai atau jembatan gantung, ini pengalaman yang mengesankan,” kata Ajeng Mawaddah Puyo warga Kabupaten Gorontalo yang ingin kembali ke Ilomata setelah sebelumnya menghabiskan akhir pekan menginap di tepi hutan di desa ini.

Menurut Ajeng, salah satu daya tarik ekowisata Desa Ilomata ini adalah kebersamaan warganya dalam membangun desa. Hampir semua warga desa ini bekerja sebagai petani, menanam jagung, tomat, cabai, atau lainnya.

Mereka juga merawat tanaman aren (Arenga pinnata) yang disadap niranya untuk dijadikan gula.

Aren ini tumbuh di kebun, juga di dalam kawasan taman nasional, secara tradisional mereka mengumpulkan air nira ini tetes demi tetes.

Tidak heran jika di belakang rumah atau di dalam kebun ditemukan tempat mengolah air nira menjadi gula merah, kegiatan ini oleh warga dinamakan balombo. Gula merah asal Ilomata dikenal sebagai gula yang bersih dan harum.

“Sebenarnya di setiap sudut Desa Ilomata adalah spot wisata, mulai dari halaman rumah warga yang tertata rapi, aktivitas petani di ladang, ruang dapur yang menjadi aktivitas kuliner hingga kandang ayam dengan tempat pengeraman dari anyaman daun kelapa. Semua dapat dinikmati sebagai pengetahuan dan lokal yang memikat dan menyajikan pengalaman baru dalam kehidupan seseorang, terutama yang dari kota besar,” ujar Debby H Mano mahasiswa pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo.

Menurutnya, obyek wisata di Ilomata ini tidak hanya kawasan yang dibangun pemerintah desa di tepi hutan semata, seluruh wilayah desa ini merupakan lokasi yang harus dikenalkan ke pasar pariwisata karena sangat menarik dan menjadi ruang untuk mencari pengalaman hidup pengunjung.

“Kebiasaan masyarakat, keseniannya, benda-benda yang digunakan keseharian, masakan dan cara memasak, semuanya dapat disajikan sebagai atraksi,” ungkap Debby Mano.

Obyek wisata alam Ilomata river camp yang saat ini diandalkan pemerintah desa memang menjadi daya tarik tersendiri, ini  bisa menjadi pintu masuk untuk pengembangan ekowisata desa selanjutnya.

Baca juga: Mahasiswa UMSB Bukittinggi Meninggal Saat Camping, Wakil Rektor Bantah Ada Perpeloncoan

Bagus Tri Nugroho Kepala Seksi Pengelolaan I Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone yang membawahi wilayan taman nasional di wilayah Gorontalo menjelaskan selama ini instansinya aktif melakukan pengamatan dan pendataan flora dan fauna di lokasi konservasi ini.

Data yang telah dikumpulkan ini menjadi panduan keberadaan satwa dan tumbuhan, bahkan data ini telah menjadi sebuah buku penting setelah dipadukan dengan data-data lain sebelumnya, judul buku ini adalag status keragaman satwa dan tumbuhan TNBNW 2020.

“Buku ini merupakan kumpulan hasil pengamatan staf balai taman nasional yang dipadukan dengan publikasi sebelumnya kemudian disusun menjadi buku,” kata Hanom Bashari yang pernah sebagai Protected Area Specialist, Enhancing the Protected Area System in Sulawesi for Biodiversity Conservation (E-PASS) Bogani Nani Wartabone.

Dalam buku ini terdapat 206 jenis burung yang 81 jenis (39 persen) merupakan endemik Sulawesi dan 10 jenis statusnya terancam secara global. Pada kelompok mamalia terdapat 36 jenis dengan 21 jenis atau 58 persen merupakan endemic Sulawesi. Di dunia reptilia, kawasan menjadi rumah bagi 40 jenis, 42 persen atau 17 jenis reptil di sini merupakan spesies endemik Sulawesi dan 2 jenis statusnya terancam secara global.

Pada keluarga ampibia, TNBNW menyimpan 13 jenis reptile yang 69 persen atau 9 jenis merupakan endemic Sulawesi. Demikian juga di keluarga ikan air tawar yang mencapai 25 jenis.

Pada kelompok satwa invertebrate, Kawasan konservasi ini dihuni 200 jenis kupu-kupu, 1.395 jenis kepik, 16 jenis capung, 19 jenis belalalng dan 128 jenis laba-laba.

Sementara di kerajaan tumbuhan terdapat 331 jenis vegetasi hutan, 58 jenis anggrek, 9 jenis bambu, 12 jenis jamur dan 124 jenis tumbuhan obat-obatan.

Kekayaan alam dan budaya inilah yang kemudian dikemas sebagai atraksi ekowisata melalui kolaborasi Pemerintah Desa Ilomata, Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dan PT PLN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Antarsekolah di Purworejo, 12 Siswa Diamankan, 5 Jadi Tersangka

Tawuran Antarsekolah di Purworejo, 12 Siswa Diamankan, 5 Jadi Tersangka

Regional
Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

Regional
Aziz Minta Restu di Hadapan Massa, Terkait Pilkada Magelang?

Aziz Minta Restu di Hadapan Massa, Terkait Pilkada Magelang?

Regional
Cerita Awal Mula Marliah Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia

Cerita Awal Mula Marliah Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia

Regional
Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Regional
WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com