“Satu dari sekian banyak alas an mengapa Gorontalo dinobatkan sebagai daerah bahagia rangking 7 di Indonesia oleh BPS, ya mungkin karena banyak tempat healing. Buat yang mau forest healing dan menyukai alam, cocok ke sini, ke Ilomata River Camp di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone,” ujar Shoman Usman berpromosi.
Baca juga: Hotel Penuh, 7.000 Camping Ground Dibanjiri Penonton MXGP Samota
Silih bergantinya pengunjung yang datang telah membuat desa ini bangkit dari lesunya ekonomi. Para pengunjung membelanjakan uangnya untuk menikmati hidup di dalam hutan, menikmati kuliner masyarakat dan memborong gula aren yang dibungkus daun pohon woka (Livistona altissima) sebagai oleh-oleh.
Desa Ilomata terletak di Kecamatan Bolango Ulu, Kabupaten Bone Bolango, desa ini berbatasan langsung dengan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.
Ilomata river camp menempati area 5000 meter persegi di dalam kawasan hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.
Area ini berada di zona pemanfaatan, bahkan sejak dulu warga desa sudah memanfaatkan tanaman aren di lokasi ini.
Untuk membangun area perkemahan wisata ini, Pemerintah Desa Ilomata berkolaborasi dengan Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dan PT PLN melalui dana tanggung jawab sosialnya.
Kolaborasi inilah yang membangkitkan desa ilomata menjadi desa ekowisata yang mampu bangkit dari lesunya ekonomi akibat pandemic Covid-19.
Menurut Supriyanto, Kepala Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, pengunjung yang datang ke lokasi ini bisa melakukan pengamatan satwa, termasuk burung, mamalia, kupu-kupu, atau lainnya dengan didampingi pemandu wisata lokal.
Pemandu ini merupakan warga desa yang telah dibina instansinya untuk menjadi interpreter.
“Awalnya pemburu satwa, setelah kami dekati dan bina sekarang menjadi pemandu wisata, karena pemandu inilah yang tahu lokasi satwa dan mudah dijumpai,” ucap Supriyanto.
Baca juga: Melihat Keindahan Camping Ground di Dekat Sirkuit Mandalika, Pintu Tenda Menghadap Laut
Supriyanto menyebut, bila beruntung pengunjung akan menjumpai babi rusa atau anoa, dua satwa keluarga mamalia ikonik Sulawesi.
Supriyanto juga menjelaskan upaya menemukan spot-spot satwa liar terus dilakukan, salah satunya dengan memasang kamera jebak (camera trap). Melalui data dari pemasangan kamera jebak inilah akan dipetakan lokasi yang akan ditawarkan kepada pengunjung.
Untuk menuju ke Desa Ilomata para wisatawan dapat menggunakan kendaraan roda 2 atau roda 4, untuk mobil disarankan yang cocok untuk segala medan.
Sebelum masuk Desa Ilomata, pengunjung akan disuguhi bentang alam khas Gorontalo, perbukitan dengan tanaman jagung atau palawija, sungai bolango yang berkelok-kelok di sela bukit, sejumlah burung elang yang mengangkasa, terutama jenis elang paria (Milvus migrans ) dan elang bondol (Haliastur indus), tidak terhitung lagi jenis pengicau, atau Kadalan sulawesi (Phaenicophaeus calyorhynchus) yang sering ditemukan di tepi jalan, melompat dari perdu ke perdu dengan ekor panjangnya yang khas.
Para penikmat wisata juga dapat menyaksikan pembangunan Bendungan Bolango yang tengah dikerjakan.