Kebutuhan rumpon bagi nelayan di Kabupaten Kaur tidak banyak, sekitar 5 buah yang diletakkan sekitar 5 mil ke tengah laut.
Kualitas Tuna Memburuk Kurang Perawatan
Ancaman menurunnya kualitas daging tuna menjadi masalah tersendiri bagi nelayan. Pendampingan serta teknologi menjaga daging tuna sebelum dijual juga menjadi perhatian.
"Perlu pendampingan dari pemerintah untuk market penjualan tuna, kemudian bagaimana ada alat yang bisa menjaga kualitas tuna, soalnya dari beberapa pembeli mengatakan kualitas tuna di Kaur agak kurang bagus karena kurang perawatan. Berjam-jam tuna hasil tangkapan sebelum dijual tidak diberi es atau dibungkus alat khusus sehingga kualitas daging memburuk saat dijual," jelasnya.
Nelayan tuna di Kabupaten Kaur berharap ada perhatian dari pihak pemerintah dan swasta agar mereka dapat memanfaatkan dan mengelola tuna secara optimal.
Potensi Tuna Bengkulu
Dosen Ilmu Kelautan Universitas Bengkulu Zamdial Ta'aladin mengungkapkan, laut Bengkulu memiliki potensi ikan tuna mencapai puluhan ribu ton per tahun.
Namun, dari jumlah tersebut, hanya 64 ton yang mampu diambil nelayan.
"Ini hasil riset sejumlah dosen dan mahasiswa di Kabupaten Kaur. Ada potensi tuna sekitar 23.000 ton per tahun hingga 32.000 ton per tahun. Dari jumlah itu hanya 64 ton mampu diambil oleh nelayan," kata Zamdial di Bengkulu.
Baca juga: Jutaan Bayi Lobster di Kaur Bengkulu Diduga Dijual Secara Ilegal
Zamdial mengatakan, terdapat beberapa jenis ikan tuna di perairan Bengkulu, seperti tuna sirip kuning, tuna mata besar, tuna albacore dan tuna sirip biru.
Potensi perikanan tuna di Provinsi Bengkulu dinilai cukup besar, terutama di perairan Kabupaten Kaur.
"Berdasarkan lintasan migrasi tahunan ikan tuna, di perairan Pulau Enggano juga diperkirakan memiliki potensi ikan tuna yang cukup besar," kata Zamdial.
Zamdial menekankan, Bengkulu harus mulai mengoptimalkan potensi tuna yang tersebar di perairan Bengkulu.
Menurut dia, tuna dapat menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan sektor kelautan dan perikanan dari Provinsi Bengkulu.
Zamdial mengatakan, selama ini kegiatan pemanfaatan dan penangkapan tuna masih bersifat tradisional dan skala kecil.