SERANG, KOMPAS.com - Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di Selat Sunda meletus sebanyak empat kali sejak Sabtu (16/7/2022) malam hingga Minggu (17/7/2022) pagi.
GAK kembali meletus sejak terakhir mengeluarkan material vulkanik pada Jumat (1/7/2022) lalu.
Baca juga: Dugaan Korupsi Pengadaan Komputer UNBK, Eks Kadisdik Banten Dituntut 1,5 Tahun
Erupsi pertama terjadi pada pukul 22.53 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1000 meter di atas puncak atau 1.157 meter dari permukaan air laut.
Dua menit kemudian, atau pada pukul 22.55 WIB, GAK kembali meletus dengan tinggi kolom abu teramati dari rekaman CCTV setinggi 1.500 meter atau 1.657 m di atas permukaan laut.
Erupsi ketiga pada Sabtu malam terjadi pukul 23.39 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.500 meter di atas puncak atau 1.657 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah timur laut," ungkap petugas pos pengamatan GAK, Deny Mardiono dalam laporannya.
Baca juga: Polda Banten: Penyidikan Kasus Nikita Mirzani Lanjut hingga Ada Kepastian Hukum
Pada Minggu (17/7/2022) pagi pukul 08.47 WIB, erupsi GAK terjadi dengan tinggi kolom abu teramati lebih tinggi dengan ketinggian 2.000 meter di atau 1157 meter di atas permukaan laut).
"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 56 mm dan durasi 79 detik," demikian keterangan dari laman PVMBG, Minggu (17/7/2022).
Baca juga: Polda Banten Sebut Nikita Mirzani Sudah 2 Kali Mangkir Panggilan untuk Diperiksa