Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Pelajar SMA Tak Tertampung PPDB, Disdikbud Kaltara Buka Satu Kelas Baru di SMAN 2 Nunukan

Kompas.com - 17/07/2022, 13:25 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Utara, menambah satu ruang kelas baru di SMAN 2 Nunukan, Kalimantan utara.

Kepala Kantor Cabang Disdikbud Kaltara Nunukan Warsito mengatakan, kelas tersebut menjadi solusi dan respons atas polemik adanya puluhan pelajar Nunukan yang tidak terakomodasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022.

"Kita buka satu kelas di SMAN 2 Nunukan, karena hanya sekolah tersebut yang ada ruangannya," ujar Warsito, Minggu (17/7/2022).

Baca juga: Polemik PPDB Kaltara, Orangtua Geruduk Dinas Pendidikan hingga Siswa 3 di Wilayah Tak Terjangkau Jalur Zonasi

Solusi ini diharap menjawab keberatan puluhan orangtua murid yang memprotes kinerja aplikasi PPDB Kaltara 2022, yang tidak mengakomodasi puluhan pelajar Nunukan pada formasi afirmasi dan zonasi.

"Alhamdulillah tertampung satu rombel (rombongan belajar) tambahan maksimal 32 calon siswa," katanya. 

Sebelumnya, puluhan pelajar di Kabupaten Nunukan Kaltara, mengeluhkan karena ditolak dalam proses PPDB 2022.

Akibatnya, puluhan orangtua murid beramai ramai mendatangi kantor cabang Disdikbud Kaltara mempertanyakan persoalan tersebut.

Baca juga: Sepi Peminat, Disdik Kota Bandung Akan Kembali Buka PPDB Online SD

Juru bicara dan perwakilan orang tua murid yang melakukan aksi protes, Mansur Rincing, mengatakan, janggal jika anak-anak yang masuk lewat jalur afirmasi justru ditolak oleh sekolah.

"Yang diutamakan seharusnya adalah jalur afirmasi. Nyatanya, mereka yang kurang mampu malah mendapat ketidakadilan. Ada sekitar 20-an anak yang ditolak masuk sekolah, baik di SMAN 1 atau SMAN 2 Nunukan," ujarnya pada 15 Juli lalu. 

Mansur menilai permasalahan ini bukan perkara sepele karena membatasi anak anak memperoleh hak dasar sebagai warga Negara, yaitu pendidikan.

Sementara itu, Ketua PPDB Kaltara 2022 Anugraha menjelaskan, munculnya permasalahan puluhan pelajar Nunukan jalur afirmasi tidak diterima sekolah, disebabkan dua hal.

Baca juga: Harga Cabai di Nunukan Meroket hingga Rp 200.000 Per Kg, Ini Penyebabnya

Pertama, usulan kuota jalur PPDB di wilayah berasal dari cabang yang dihimpun dari masing masing sekolah.

Usulan tersebut, menjadi dasar atas keluarnya SK Gubernur untuk menetapkan kuota pelajar.

Kedua, aplikasi PPDB Kaltara 2022, sebelumnya dikendalikan oleh operator lama.

Operator tersebut telah mengundurkan diri sehingga operator baru belum terlalu menyerap semua sistem kendali hingga menimbulkan kasus puluhan pelajar jalur afirmasi di Nunukan, tertolak oleh sistem. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com