Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindikat SBMPTN di Surabaya, Luluskan 110 Orang sejak 2020, Raup Untung Rp 8,5 Miliar

Kompas.com - 16/07/2022, 09:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sindikat joki Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) berhasil dibekuk Polrestabes Surabaya.

Mereka beraksi sejak tahun 2020 dan selama dua tahun sudah meloloskan 110 orang. Tak tanggung-tanggung, sindikat tersebut meraup Rp 8,5 miliar.

Total ada delapan orang yang ditetapkan sebagai tersangka joki SBMPTN. Mereka telah meloloskan puluhan calon mahasiswa ke berbagai universitas negeri yang dituju.

Para tersangka adalah MJ (40) asal Surabaya, RHB (23) asal Surabaya, MSN (34) asal Surabaya, ASP (38) asal Surabaya, dan MBBS (29) asal Surabaya.

Baca juga: Terungkapnya Sindikat Joki UTBK SBMPTN, Patok Tarif hingga Rp 400 Juta, Pelaku Beraksi Pakai Alat Canggih

Kemudian, IB (31) asal Surabaya, MSME (26) asal Sulawesi, dan seorang perempuan berinisial RF (20) asal Kalimantan.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Akhmad Yusep Gunawan mengungkapkan, sindikat joki tersebut sangat rapi dan memanfaatkan tekhnologi serta perangkat elektronik.

"Harga yang dipatok oleh sindikat ini beragam, dari Rp 100 juta hingga Rp 400 juta (per orang), tergantung universitas dan jurusan yang dipilih," katanya kepada wartawan, Jumat (15/7/2022).

Terbongkar dari peserta yang bawa peralatan perekam

Pengungkapan kasus tersebut berawal pada Jumat (20/5/2022) di salah satu universitas di Surabaya.

Saat itu polisi mendapat laporan tentang peserta ujian UTBK SBMPTN yang membawa peralatan perekam, mikrofon, dan ponsel.

Peserta tersebut ternyata joki yang menggantikan peserta yang menggunakan jasa mereka. Polisi pun langsung tangan membongkar sindikat tersebut.

Dari hasil penyelidikan, ada pelaku yang bertugas membuat alat, tim briefing, tim operator, dan tim master yang bertugas mencari data soal.

Baca juga: Cara Kerja Joki UTBK SBMPTN: Pasang Kamera di Kancing Lengan Baju hingga Simpan Modem di Kaki Peserta

 

Ilustrasi ujian.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi ujian.
Pelaku yang bertugas membuat alat akan merangkai kabel di baju yang digunakan peserta. Ia kemudian merangkai kamera di kancing lengan baju peserta.

Lalu, memasang perangkat komunikasi mikrofon di telinga serta meletakkan modem di kaki peserta.

Hal tersebut dilakukan secara hati-hati agar tak tepergok pengawas ujian.

Sementara tim briefing akan memberikan arahan kepada peserta tentang penggunaan alat, serta memasang perangkat di hotel yang disiapkan sebelum berangkat ke lokasi ujian.

Menurut Kapolrestabes Surabaya Kombes Akhmad Yusep Gunawan, tugas operator adalah melakukan screenshoot soal yang diperlihatkan oleh kamera di kancing lengan peserta.

Baca juga: Terbongkar, Aksi Sindikat Joki UTBK SBMPTN, Tarif Ratusan Juta Rupiah Per Orang Tergantung Pilihan Universitas

Lalu, soal tersebut diserahkan ke master dan dikerjakan melalui aplikasi Whizaz.

Oleh tim master, jawaban diserahkan kembali ke operator melalui aplikasi Line. Selanjutnya jawaban diberitahukan oleh operator ke peserta ujian melalui mikrofon.

Peserta dari luar kota

Sindikat ini menerima titipan peserta ujian SBMPTN, baik melalui broker maupun secara langsung.

Setelah sepakat menggunakan jasa, para peserta kemudian dicatat oleh bagian admin tentang nomor ujian dan jadwal ujian, jurusan yang diambil serta universitas yang diinginkan.

Bagi yang akan mengikuti ujian di luar kota, peserta ujian ditempatkan di hotel yang ditentukan oleh sindikat ini.

Namun, jika dalam Kota Surabaya, para peserta diminta datang ke basecamp atau rumah yang mereka sewa untuk mendapat arahan sebelum ujian dilaksanakan.

"Saat peserta di-briefing, dijelaskan penggunaan alat-alatnya serta melakukan pemasangan perangkat di tubuh peserta. Di saat peserta mengikuti ujian, langsung melakukan perannya memastikan kamera di tangannya dapat memotret soal untuk di-screenshot oleh para operator," tambah Yusep.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal | Editor : Pythag Kurniati, Priska Sari Pratiwi), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Keracunan Massal di Brebes Terungkap, Makanan Basi?

Penyebab Keracunan Massal di Brebes Terungkap, Makanan Basi?

Regional
Nelayan di NTT Tewas Diterkam Buaya, Korban Sempat Panjat Pohon Bakau

Nelayan di NTT Tewas Diterkam Buaya, Korban Sempat Panjat Pohon Bakau

Regional
Kantor Dinas Perkim Majene Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Kantor Dinas Perkim Majene Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
2 Pasangan Pengungsi Rohingya Menikah di Kamp Pengungsian Aceh Barat

2 Pasangan Pengungsi Rohingya Menikah di Kamp Pengungsian Aceh Barat

Regional
Bus Surya Kencana Terguling di Lombok Timur akibat Sopir Ugal-ugalan

Bus Surya Kencana Terguling di Lombok Timur akibat Sopir Ugal-ugalan

Regional
Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan di Bandungan Hari Ini, Pelayat Berdatangan

Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan di Bandungan Hari Ini, Pelayat Berdatangan

Regional
Festival Lampion 23 Mei di Borobudur: Jadwal Pembelian Tiket, Harga, dan Lokasi Penerbangan

Festival Lampion 23 Mei di Borobudur: Jadwal Pembelian Tiket, Harga, dan Lokasi Penerbangan

Regional
PKS Rekomendasikan Wali Kota Depok dan Haru Suandharu Maju Pilkada Jabar

PKS Rekomendasikan Wali Kota Depok dan Haru Suandharu Maju Pilkada Jabar

Regional
Kriteria Sosok Ideal Bupati di Banyumas Raya Menurut Akademisi Unsoed

Kriteria Sosok Ideal Bupati di Banyumas Raya Menurut Akademisi Unsoed

Regional
Jelang Idul Adha, Harga Kebutuhan Pokok dan Sayuran di Kebumen Naik

Jelang Idul Adha, Harga Kebutuhan Pokok dan Sayuran di Kebumen Naik

Regional
9 Rumah Terbakar di Bantaran Rel Solo, BI Ganti Sebagian Uang yang Hangus

9 Rumah Terbakar di Bantaran Rel Solo, BI Ganti Sebagian Uang yang Hangus

Regional
Lansia Bersepeda Luka Berat Ditabrak Ibu Hamil Bawa Motor

Lansia Bersepeda Luka Berat Ditabrak Ibu Hamil Bawa Motor

Regional
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Selokan Sukoharjo, Tak Ada Tanda Penganiayaan

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Selokan Sukoharjo, Tak Ada Tanda Penganiayaan

Regional
Korban Banjir Lahar di Sumbar Butuh Genset hingga Pompa Air

Korban Banjir Lahar di Sumbar Butuh Genset hingga Pompa Air

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Timur Laut

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Timur Laut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com