Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang Pati, Sejumlah Rumah Warga Hanyut, 26 Desa Terdampak

Kompas.com - 15/07/2022, 23:55 WIB
Dita Angga Rusiana

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Sebanyak 26 desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng) terdampak banjir yang terjadi pada Kamis (14/7/2022). Banjir menerjang wilayah tersebut akibat curah hujan tinggi di wilayah lereng Pegunungan Muria.

BPBD Pati juga mencatat rumah warga yang mengalami rusak berat hingga ringan ada 42 unit.

"Sebanyak 26 desa yang terdampak banjir pada Kamis (14/7) tersebut, tersebar di empat kecamatan," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Pati Budi Mulyawan di Pati, seperti dilansir Antara.

Adapun rincian lokasi yang terdampak banjir di Kecamatan Margoyoso yakni Desa Bulumanis Kidul, Bulumanis Lor, Tunjungrejo, Waturoyo, Cebolek, dan Sekarjalak.

Kemudian di Kecamatan Trangkil hanya di Desa Karangwage. Lalu Kecamatan Wedarijaksa tersebar di lima desa yaitu Desa Margorejo, Tawangharjo, Jontro, Nguren Siti, dan Nguren Rejo.

Sementara di Kecamatan Pati ada 14 desa terdampak. Di antaranya Desa Dengkek, Cengkok, Setulan, Semampir, Geta'an, Kalidoro, Sarirejo, Ngipik, Sidokerto, Payang, Mulyoharjo, Kutoharjo, Ngepungrejo dan Widorokandang.

Baca juga: Banjir Bandang Pati,12 Mobil Tangki Dikerahkan Bersihkan Akses Jalan

Dia mengungkapkan di Desa Bulumanis Kidul (Margoyoso) tercatat ada 17 rumah rusak akibat banji. Dalam hal ini sebanyak enam rumah rusak parah dan 11 rumah rusak ringan.

Sedangkan di Kelurahan Parengan ada 11 rumah warga mengalami rusak berat. Lalu di Desa Tunjungrejo terdapat delapan rumah rusak berat, dua rumah rusak sedang dan empat rumah rusak ringan.

Dari hasil asesmen, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Pati menemukan ada satu titik tanggul sungai yang jebol dengan panjang kurang lebih 25 meter di Desa Bulumanis Kidul yang mengakibatkan enam rumah hanyut dan 11 rumah rusak ringan.

Sedangkan banjir di Desa Tunjungrejo juga disebabkan tanggul Sungai Sat jebol sehingga mengakibatkan tujuh rumah warga lenyap tersapu banjir bandang. Sedangkan tujuh rumah lainnya mengalami rusak berat.

Tanggul sungai di desa setempat sebelumnya pernah jebol pada Senin (27/6/2022) dan telah diperbaiki. Namun hujan deras yang mengguyur sejak Rabu (13/7/2022) malam hingga Kamis (14/7/2022) tengah malam itu menyebabkan kerusakan kedua kalinya.

Selain itu, Rumah Sakit Umum Soewondo Pati juga tergenang air hingga masuk beberapa ruang dan sempat mengganggu pelayanan kesehatan. Termasuk Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) juga tergenang.

Sementara itu, warga yang mengungsi ada 55 jiwa dari 14 keluarga di Desa Bulumanis. Sebelumnya ada 425 warga Kelurahan Kalidoro yang mengungsi di Masjid Kalidoro, namun saat ini telah kembali ke rumah masing-masing.

Pemda pun telah mendirikan dapur umum di tiga titik, yakni di Kantor Dinas Sosial, Balai Desa Bulumanis Kidul dan kediaman Kepala Desa Tunjungrejo.

Sejumlah kebutuhan logistik juga telah disalurkan kepada warga terdampak banjir. Di antaranya makanan anak, makanan siap saji, lauk pauk siap saji, perlengkapan bayi, roti siap makan dan beberapa kebutuhan lainnya.

Hingga hari ini Jumat (15/7/2022), tim gabungan bersama masyarakat terus bergotong-royong membersihkan pemukiman maupun jalan dari material puing sampah dan lumpur yang terbawa banjir bandang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com