Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Lapas Terpadat di Indonesia Produksi Roti, Beromzet Rp 40 Juta Per Bulan

Kompas.com - 15/07/2022, 10:34 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bagansiapiapi di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau, saat ini menjadi Lapas dengan jumlah hunian terpadat se-Indonesia.

Kapasitas Lapas Bagansiapiapi sebenarnya hanya bisa menampung 98 orang.

Namun, saat ini dihuni hampir 1.000 warga binaan pemasyarakatan (WBP). Terjadi kelebihan kapasitas hampir 1.000 persen.

Baca juga: KPK Eksekusi Bupati Probolinggo Puput Tantriana dan Suaminya ke Lapas

Meski demikian, narapidana (napi) yang ada di dalamnya tetap bisa membuat usaha.

Kepala Lapas Bagansiapiapi Wachid Wibowo mengatakan, sebuah ruang sempit yang tersisa dijadikan sebagai pabrik roti.

Selain untuk meraih cuan, utamanya adalah demi memberi keahlian bagi warga binaan untuk bekal hidup setelah bebas nanti.

"Kami bekerja sama dengan PKBM Matahari Kabupaten Rokan Hilir untuk memberikan pelatihan pembuatan roti bagi warga binaan," kata Wachid dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com dari Kanwil Kemenkumham Riau, Jumat (15/7/2022).

Baca juga: 2 Tahun Ditiadakan, Kunjungan Tatap Muka di Lapas Gresik Kembali Dibuka

Ia melihat respons para napi sangat antusias dan bersemangat untuk memproduksi roti.

Bahkan, kini mampu memproduksi 200 buah roti dalam sehari.

"Ini bukan hanya soal angka, tapi manfaat yang luar biasa. Banyak dari warga binaan yang menyatakan akan membuka usaha roti setelah bebas nanti. Mereka percaya diri, karena selama ini roti yang diproduksi selalu habis terjual. Semoga ilmu yag diperoleh bisa menjadi bekal mencari nafkah setelah bebas," ujar Wachid.

 

Larisnya penjualan roti yang memang terbukti nikmat rasanya ini, kata dia, banyak pula menarik perhatian warga binaan lainnya.

Mereka kemudian beramai-ramai menyampaikan minatnya untuk ikut belajar membuat roti. Namun, terbatasnya sarana dan prasarana menjadi penghalang.

Wachid berjanji akan mencari jalan keluar, termasuk menerima apabila ada pihak-pihak yang ingin membantu pembinaan kemandirian bagi warga binaan  Lapas Bagansiapiapi.

"Keberhasilan pembinaaan narapidana menjadi tanggung jawab seluruh pihak, mulai dari Kemenkumham, keluarga WBP, masyarakat dan Pemkab Rokan Hilir," kata Wachid.

Baca juga: Lapas Kelas I Kota Malang Buka Kunjungan Tatap Muka, Batasi 400 Keluarga WBP Per Hari

Sementara itu, Yopi Febrianda selaku Kepala Seksi Kerja Lapas Bagansiapiapi mengatakan, untuk saat ini ada 10 orang warga binaan yang setiap hari terlibat dalam pembuatan roti.

Roti yang diproduksi beraneka ragam. Ada roti tawar, abon, donat, sosis, keju coklat dan banyak lagi varian lainnya.

Roti dipasarkan di kantin Lapas dan Cafe Rowbin, cafe milik Lapas yang berada di halaman luar Lapas Bagansiapiapi

"Modal pembuatan roti berasal dari kerjasama dengan pihak ketiga," sebut Yopi.

Yopi menyampaikan, hasil penjualan roti itu cukup besar.

"Omzet per harinya bisa mencapai Rp 1,6 juta. Kalau dihitung-hitung, sebulan total omzet kita mampu mencapai Rp 40 juta lebih," sebut Yopi.

Baca juga: Terdakwa Kekerasan Seksual SPI Dijebloskan ke Lapas Lowokwaru Malang, Penangkapan Sempat Dihalangi Keluarga

Kata dia, keuntungan yang diperoleh juga dibagikan ke warga binaan sebagai upah, dan sebahagian lagi disetorkan ke negara sebagai PNBP menurut aturan yang berlaku.

 

Terpisah, Kepala Kanwil Kemenkumham Riau Muhammad Jahari Sitepu menyampaikan  terbatasnya fasilitas tidak membuat Lapas Bagansiapiapi dan warga binaannya patah semangat.

Lapas sebagai tempat pembinaan harus tetap melaksanakan fungsi dan tugasnya.

Baca juga: 56 Napi Lapas Semarang Sujud Syukur Jalani Asimilasi di Rumah

Dengan motivasi dan keyakinan, mereka percaya bahwa hanya mereka yang mampu merubah nasibnya sendiri.

"Manusia terbaik adalah manusia yang bisa bermanfaat bagi orang banyak. Tak ada siapapun yang bisa merubah nasib kita, selain kita sendiri. Mari kita berbuat yang terbaik bagi negeri ini. Overkapasitasnya Lapas dan Rutan jangan menjadi alasan bermalas-malasan, karena yang malas pasti akan tertinggal," kata Jahari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com