Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sunan Ampel: Nama Asli, Silsilah, Wilayah dan Cara Dakwah

Kompas.com - 14/07/2022, 13:55 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Sunan Ampel adalah salah satu Wali Songo yang menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa.

Tak hanya dikenal sebagai pendakwah, Sunan Ampel juga dikenal sebagai pembina pondok pesantren pertama di Jawa Timur.

Baca juga: Sunan Bonang: Nama Asli, Silsilah, Wilayah dan Cara Dakwah

Sunan Ampel juga dijuluki sebagai Bapak Para Wali karena anak dan menantu mengikuti jejak dakwahnya yaitu Sunan Bonang, Sunan Drajat dan Sunan Giri.

Baca juga: Sunan Gresik: Nama Asli, Silsilah, Wilayah, dan Cara Dakwah

Sunan Ampel berdakwah dengan cara damai dan jauh dari kekerasan, namun filosofi yang diajarkan dapat menyadarkan masyarakat untuk hidup dengan jalan yang benar.

Baca juga: Sunan Gunung Jati: Nama Asli, Silsilah, Wilayah dan Cara Dakwah

Silsilah Sunan Ampel

Nama asli Sunan Ampel adalah Raden Mohammad Ali Rahmatullah atau Raden Rahmat.

Sunan Ampel lahir di Campa, Kamboja pada sekitar tahun 1401 M dari keluarga bangsawan.

Ayah Sunan Ampel adalah Maulana Malik Ibrahim atau Malik Maghribi atau yang dikenal Sunan Gresik.

Ibu Sunan Ampel adalah seorang putri dari Raja Champa Dinasti Azmatkhan I atau Ali Nurul Alam Maulana Israil yang bernama Siti Fathimah.

Sunan Ampel memiliki dua orang istri yang bernama Dewi Condrowati alias Nyai Ageng Manila dan Dewi Karimah

Dari pernikahannya dengan Dewi Condrowati alias Nyai Ageng Manila beliau memiliki putra dan putri bernama Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), Syarifuddin atau Raden Qasim (Sunan Drajat), Siti Syari’ah, Siti Muthmainnah, dan Siti Hafsah.

Sementara dari Dewi Karimah beliau memiliki putra dan putri yang bernama Dewi Murtasiyah (Istri Sunan Giri), Dewi Murtasimah, Raden Husamuddin, Raden Zainal Abidin, Pangeran Tumapel, dan Raden Faqih.

Baca juga: Sunan Kalijaga: Nama Asli, Silsilah, Wilayah dan Cara Dakwah

Wilayah Dakwah Sunan Ampel

Sunan Ampel datang ke Jawa dan menetap di Tuban pada sekitar tahun 1443 M.

Beliau datang bersama dengan saudara nya, Ali Musada dan saudara sepupunya Raden Burereh.

Setelah menetap di Tuban,beliau kemudian menemui bibinya Dewi Sasmitraputri di Kerajaan Majapahit untuk.

Saat itu Kerajaan Majapahit yang sedang dalam masa-masa suram karena para adipati dan pembesar kerajaan melupakan tugasnya dengan hidup mewah dan berpesta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com