Harga Cabai Meroket hingga Rp 200.000 Per Kg, Warga di Balikpapan: Naiknya Tidak Karuan

KOMPAS.com - Harga cabai merah per kilo di Pasar Pandansari, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur, mencapai Rp 200.000.

Sebelumnya, harga per kilonya adalah Rp 110.000. Kondisi itu membuat warga mengeluh.

Baca juga: Harga Cabai di Balikpapan Tembus Rp 200.000 Per Kg, Emak-emak Menjerit

"Ngerinya eh, perasaan harga cabai selalu naik, enggak pernah ada turunnya. Sebelumnya itu masih Rp 100.000, itu aja kami rasa sudah berat. Nah sekarang malah naiknya enggak karuan, Rp 200.000 per kg, enggak tahu lagi sudah," tutur Desi, warga Inpres 1, Balikpapan Utara itu.

Dari pantauan Kompas.com, kondisi serupa juga terjadi di Pasar Klandasan yang berlokasi di Kota Balikpapan.

Baca juga: Harga Cabai di Karawang Masih Tinggi, Operasi Pasar Segera Dilakukan

Di pasar itu, harga cabai dan bawang merah berkisar Rp 180.000 hingga Rp 200.000.

Menurut pedagang setempat, kenaikan itu terjadi sejak Hari Raya Idul Adha .

"Iya dari lebaran haji kemarin sudah naik, tapi hari itu Rp 150.000, nah per hari ini sampai Rp 200.000. Katanya sih stoknya dari pemasok itu kurang, jadi dari sana sudah dinaikkan harganya," tutur Marwah, salah seorang pedagang cabai.

Baca juga: Sempat Turun, Harga Cabai di Semarang Kembali Naik

Selain harga naik, cabai di Aceh sulit dicari 

Sementara itu, dilansir dari Antara, para pedagang di Kota Banda Aceh tak hanya mengeluhkan kenaikan harga cabai, namun pun sulit mendapat pasokan cabai.

"Selain harganya naik tajam pada hari ini (Selasa,12/7), cabai rawit juga sulit ditemukan di pasar," kata Pedagang grosir, Irman di Pasar Lambheu, Keutapang, Aceh Besar, Selasa.

Selain itu, harga cabai merah juga masih bertahan tinggi sejak sepekan terakhir yakni Rp150 ribu per kilogram.

"Kalau cabai rawit baru hari ini mengalami kenaikan tajam, sementara sebelum Idul Adha harganya Rp90 sampai Rp100 ribu per kilogram," katanya, menambahkan.

(Penulis : Kontributor Balikpapan, Ahmad Riyadi | Editor : Ardi Priyatno Utomo)