KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Resor Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) membatasi waktu acara pesta yang diselenggarakan oleh warga.
Kebijakan tersebut diambil menyusul adanya insiden penikaman pasangan pengantin Nomensen Giri dan istrinya Feny Nenobahan, saat acara resepsi di Desa Tuakao, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang.
Baca juga: Ketua RT di Kupang Ditemukan Tewas di Rumahnya
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kupang Ajun Komisaris Besar Polisi FX Irwan Arianto, mengatakan, pihaknya segera menertibkan acara pesta yang berlangsung hingga tengah malam.
"Kami akan menertibkan semua perizinan terkait adanya pesta atau syukuran lainnya yang dilaksanakan malam hari," ujar Irwan, kepada Kompas.com, Selasa (12/7/2022).
Kasus ini lanjut Irwan, menjadi atensi polisi untuk mengambil langkah-langkah kebijakan demi mencegah terjadinya hal-hal serupa di waktu mendatang.
"Melalui Kapolsek dan para Kepala Desa, kami akan mengimbau agar pelaksanaan pesta atau syukuran yang dilaksanakan malam hari dibatasi hingga pukul 20.00 Wita," ujar Irwan.
Baca juga: Nelayan yang Hilang di Kupang Ditemukan Tewas di Pesisir Pantai Oebali
Irwan berharap, imbauan itu bisa diikuti oleh warga Kabupaten Kupang
Iwan mengatakan, pelaku penikaman berinisial ML. Dia menikam karena tak terima ditegur setelah membuat keributan.
"Saat menikam pasangan pengantin itu, pelaku ML ini dalam kondisi mabuk minuman keras (Miras)," ujar dia.
Baca juga: Mengamuk di Acara Resepsi, Warga di Kupang Tusuk Kedua Mempelai, Ini Kronologinya
Irwan menyebutkan, usai minum miras, pelaku lalu mendatangi lokasi pesta yang digelar di rumah Efraem Nenobahan (Orangtua mempelai wanita) di RT 10/RW 05, Dusun III kompleks trans Bisolo, Desa Tuakao, Minggu (10/7/2022) malam.
Pelaku mengikuti pesta hingga Senin (11/7/2022) dini hari. Puncaknya pada Senin subuh, pelaku lalu menikam pasangan pengantin itu.
"Pelaku ini duduk di kursi pelaminan dan membanting kursi," ungkap Irwan.
Baca juga: 6 Tahun di Kupang, 6 Pengungsi Asal Afganistan Akhirnya Dikirim ke Kanada dan Australia
Nomensen dan Feny pun menegur ML. Tetapi ML tidak terima dengan teguran itu.
Dia lalu mengambil pisau yang sudah dibawa dan menikam pasangan pengantin ini.
ML menikam korban Nomensen pada bahu kiri dan menikam korban Feny pada paha kiri.
"Kedua pengantin pun jatuh karena mengalami luka dan berdarah. Suasana pesta menjadi kacau," kata dia.
Baca juga: Gubernur NTT: Kenaikan Tarif TN Komodo Tetap Berlaku Sesuai Rencana
Usai menikam pasangan pengantin tersebut, pelaku lalu melarikan diri.
Sedangkan pasangan pengantin dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Barate.
Namun, karena kondisi pengantin yang mengalami luka serius, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Naibonat, Kabupaten Kupang.
Saat ini, pasangan pengantin masih menjalani perawatan medis.
Polisi yang menerima laporan itu, kemudian mencari pelaku dan menangkapnya.
"Pelaku telah kita amankan di sel Polsek Fatuleu, untuk kita proses lebih lanjut," kata Irwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.