Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penertiban PKL di Tegal Diwarnai Kericuhan, Pedagang: Jangan Digusur Semena-mena

Kompas.com - 11/07/2022, 22:58 WIB
Tresno Setiadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


TEGAL, KOMPAS.com - Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di jantung kota seputar luar Taman Pancasila, Kota Tegal, Jawa Tengah, diwarnai kericuhan, pada Senin (11/7/2022) petang.

Aksi adu mulut antara PKL dengan petugas Satpol PP tak terhindarkan hingga sempat terjadi saling dorong.

PKL menilai Satpol PP telah melanggar perjanjian yang ditandatangani bersama kedua belah pihak pada 24 Mei 2022.

Keributan bermula ketika PKL menolak ditertibkan lantaran merasa memiliki perjanjian tertulis antara PKL yang tergabung dalam eks Orpeta dengan Satpol PP.

Baca juga: Kecewa Putrinya Lulus Tes tapi Tidak Terpilih, Orangtua Calon Polwan di Tarakan Bersurat ke Kapolri

Saat itu, sejumlah perwakilan PKL berusaha menanyakan ke Kepala Satpol PP Hartoto, namun dihalangi anggotanya hingga keributan terjadi.

Sejumlah polisi yang mengawal jalannya penertiban sempat melerai beberapa oknum Satpol yang terlibat ketegangan dengan PKL.

Salah satu PKL, Nur Hidayati (47) menyebut, Satpol PP ingkar janji dan telah bertindak sewenang-wenang dengan melarang PKL berjualan.

"Dalam kesepakatan bermaterai kami diperbolehkan dagang, namun tidak boleh lebih dari 3 meter dari total lebar trotoar 5-7 meter. Tapi, mereka bikin perjanjian sendiri, tapi kenapa dilanggar sendiri," kata Nur, didampingi PKL lainnya, Rani, Senin.

Rani mengungkapkan, perjanjian tersebut disepakati dan dibuat sementara, sambil menunggu Rancangan Perda tentang PKL yang sedang digodok DPRD.

Rani menuturkan, PKL tidak anti pembangunan dan mendukung penataan.

Namun, kata dia, Satpol PP tidak boleh berlaku sewenang-wenang dengan main gusur.

"Dua tahun lalu kami digusur tanpa ada relokasi. Apa mereka saja yang boleh makan, kami PKL tidak boleh makan. Kota dibangun semakin bagus kami senang. Tapi, pikirkan rakyat kecil, jangan digusur semena-mena," kata Rani.

Dia mengatakan, para PKL sudah berlaku tertib sesuai dengan kesepakatan yang dibuat bersama Satpol PP.

"Kami jualan mulai jam 5 sore sampai jam 10 malam sudah bersih. Kalaupun tidak boleh dagang, mohon kami dicarikan tempat," kata dia.

Para PKL juga menilai penertiban yang dilakukan Satpol PP masih tebang pilih.

Hanya di luar seputar Taman Pancasila yang ditertibkan, namun para PKL di sepanjang Jalan Pancasila terkesan dibiarkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com