Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Korupsi Jasa "Medical Check Up" Saat Pilkada, Mantan Direktur RSUD hingga Sekretaris KPU Maluku Diperiksa

Kompas.com - 11/07/2022, 22:05 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku kembali memeriksa enam orang saksi dalam kasus dugaan korupsi pembayaran jasa medical check up calon kepala daerah saat Pilkada kabupaten/kota dan Pilkada Maluku pada tahun 2016-2022.

Para calon kepala daerah yang mengikuti Pilkada saat itu sempat menjalani medical check up atau pemeriksaan kesehatan sebagai syarat mengikuti Pilkada di RSUD dr M Haulussy Ambon.

“Hari ini ada enam orang saksi lagi yang diperiksa dalam kasus dugaan korupsi jasa pembayaran medical check up para calon kepala daerah,” kata Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Maluku Wahyudi Kareba kepada Kompas.com, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Dugaan Korupsi “Medical Check Up” Pilkada di Maluku, Jaksa Kembali Periksa Dokter dan Tenaga Medis

Wahyudi mengatakan, enam saksi yang diperiksa penyidik Kejati Maluku yakni mantan Direktur RSUD dr M Haulussy Ambon, mantan bendahara KPU Maluku, mantan bendahara pengeluaran KPU Maluku, mantan Sekretaris KPU Maluku, dan mantan Ketua KPU Kota Ambon.

Keenam saksi ini ikut diperiksa karena diduga menerima honorarium dari jasa pembayaran medical check up saat Pilkada 2016-2022.

Pemeriksaan berlangsung di kantor Kejati Maluku selama tujuh jam sejak Pukul 09.00-16.00 WIT.

“Mereka diperiksa sebagai penerima honorarium, tadi diperiksa selama tujuh jam,” ungkapnya.

Menurut Wahyudi, dalam pemeriksaan itu penyidik juga menanyakan tugas pokok dan kewenangan mereka dalam kaitannya dengan kasus tersebut.

Baca juga: Banjir Rendam Puluhan Rumah di Maluku Tengah, Warga Butuh Bantuan

Sejauh ini, sudah puluhan saksi baik dokter dan tenaga medis di rumah sakit tersebut yang diperiksa terkait kasus itu.

Meski begitu, penyidik Kejati Maluku belum juga menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.

“Kita masih terus kembangkan, nanti juga akan kita umumkan siapa tersangka dalam kasus ini, jadi kita harap bisa bersabar,” katanya.

Baca juga: Longsor Timpa Pondok Pesantren di Maluku Tengah, 3 Ruang Belajar Rusak

Korupsi pengadaan makan minum

Di waktu yang sama, kata Wahyudi, penyidik Kejati Maluku juga memeriksa sembilan saksi terkait kasus dugaan korupsi pengadaan makan minum tenaga kesehatan di RSUD dr Haulussy Ambon tahun 2020.

Sembilan saksi yang diperiksa itu terdiri dari perawat, kepala ruangan dan bendahara pengeluaran di RSUD Ambon.

“Tadi juga bersamaan dengan pemeriksaan sembilan saksi kasus dugaan korupsi pengadaan makan minum tenaga kesehatan di RSUD dr Haulussy Ambon tahun 2020,” katanya.

Kasus dugaan  korupsi pengadaan makan minum tenaga kesehatan di RSUD dr Haulussy Ambon tahun 2020 sendiri baru diusut Kejati Maluku. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com