KOMPAS.com - Memasuki tahun ajaran baru, sejumlah pedagang seragam sekolah di Kota Semarang, Jawa Tengah akhirnya kembali merasakan kenaikan omzet penjualan.
Sebelumnya, banyak pedangan seragam sekolah yang merugi hingga gulung tikar karena kebijakan sekolah daring atau online selama pandemi Covid-19.
Namun, tahun ajaran baru 2022-2023 ini menjadi berkah bagi sejumlah pedagang salah satunya di Kawasan Kauman Kota Semarang.
Pedagang seragam sekolah Haris Yulianto mengatakan tahun ajaran baru ini tokonya mengalami kenaikan omzet hingga 75 persen.
Jumlah ini sangat jauh jika dibandingkan tahun lalu yang masih belum adanya kebijakan pembelajaran tatap muka.
Menurutnya, para orang tua membeli seragam sekolah untuk SD, SMP dan SMA. Namunn seragam merah putih dan pramuka untuk SD paling banyak dicari.
"Tahun ini alhamdulillah ada peningkatan cukup signifikan dibandingkan tahun 2021, pada saat sekolah belum membuat kebijakan untuk tatap muka, jadi masih online," ujarnya, dikutip dari KompasTV, Senin (11/7/2022).
Baca juga: Bagikan Seragam Sekolah Gratis, Pemkot Tanjungpinang Libatkan Penjahit Lokal
Selain itu, harga per stel seragam sekolah ditawarkan toko mulai dari Rp 130.000 hingga Rp 160.000, tergantung ukuran anak.
Toko seragam sekolah juga menyediakan atribut sekolah lainya seperti topi, dasi, ikat pinggang dan lain sebagainya.
Sebelumnya dilansir dari Kompas.com, Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Dr. Muhammad Hasbi mengatakan, bagi sekolah yang daerahnya sudah boleh melaksanakan PTM 100 persen, terdapat beberapa kesiapan yang perlu dilakukan.
Sesuai dengan SKB 4 Menteri, sekolah harus menyediakan fasilitas cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, toilet bersih dan operasional kantin.
Kesiapan penerapan protokol kesehatan dan kebersihan kelas dengan disinfektan juga penting dipersiapkan sekolah.
Baca juga: Jelang Tahun Ajaran Baru, Ini Ketentuan PTM 100 Persen
"Terkait kesiapan melaksanakan PTM 100 persen, saya mengimbau agar orangtua dan sekolah memastikan anak-anak diperiksa kelengkapan vaksinasinya," urai Muhammad Hasbi Minggu (10/7/2022).
Sumber: KompasTV, Kompas.com (Penulis Mahar Prastiwi | Editor Albertus Adit)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.