TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Jembatan wisata Kota Rebah, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), sempat dirusak dan videonya viral di media sosial.
Namun di balik viralnya aksi perusakan itu, ternyata proyek jembatan wisata Kota Rebah tengah diusut polisi karena adanya indikasi tindak pidana korupsi.
Kapolresta Tanjungpinang, Kombes Pol Heribertus Ompusunggu membenarkan pihaknya tengah mengusut dugaan tindak pidana korupsi proyek pembangunan jembatan wisata tersebut.
"Sudah ditangani," kata Heribertus yang diwawancara di Mapolresta Tanjungpinang, Rabu (6/7/2022).
Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Jasa Medical Check Up Calon Kepala Daerah di Maluku, 19 Dokter Diperiksa
Dalam prosesnya, penyidik Unit Tindak Pidana Korupsi Sat Reskrim Polresta Tanjungpinang telah berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Heri menyebutkan, pihaknya tengah menunggu hasil penghitungan lengkap dari BPKP.
"Kita tinggal menunggu audit BPKP, berapa kerugiannya. Berapa besar.
Lanjut untuk lengkap kerugiannya," beber Heri.
Selain itu polisi telah memanggil pihak-pihak yang terkait dengan pembangunan jembatan wisata Kota Rebah, termasuk Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang dan kontraktor.
"Saksi ada beberapa dari instansi, yang kerjasama untuk bangun itu," sebut Heri.
Baca juga: Diperiksa Soal Korupsi Pupuk Bersubsidi, Wakil Ketua KP3: Saat Itu Tak Ada Keluhan Petani
Diketahui proyek pembangunan jembatan tersebut menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tanjungpinang sebesar Rp 3,1 miliar.
Tersorotnya proyek pembangunan itu juga karena material pagar jembatan terbuat dari material Glass Reinforced Concrete (GRC) yang mudah patah.
Video Perusakan Viral
Sebelumnya, sebuah video yang berisi beberapa remaja laki-laki merusak pagar jembatan taman wisata Kota Rebah, Kota Tanjungpinang, viral di media sosial (medsos).
Dalam video berdurasi 29 detik tersebut, dua anak laki-laki terlihat merusak pagar jembatan yang terbuat dari kayu.
Seorang di antaranya tampak membuang bilah kayu ke laut. Kemudian seorang anak menendang-nendang beberapa bagian pagar hingga lepas.