KOMPAS.com - Sebanyak tujuh penambang ilegal batu sinabar tertimbun longsor di Gunung Tambaga Desa Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Rabu (6/7/2022).
Dilansir dari Antara, korban diduga tertimbun longsor akibat curah hujan yang tinggi sejak Senin hinggga Selasa malam kemarin.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) SBB, AKBP Dennie Andreas Dharmawan, membenarkan kejadian tersebut.
“Ya benar, mereka adalah penambang ilegal batu sinabar di sana,” kata Kapolres.
Kejadian ini terjadi pada pukul 00.15 WIT yang bermula dari meluapnya air pada sungai-sungai kecil, dan tanah longsor yang diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi.
Bintara Pembina Desa (Babinsa) bersama masyarakat masih mencari Korban. Masalah tersebut sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten SBB.
Baca juga: 14 Penambang Minyak Ilegal di Jambi Ditangkap di 2 Lokasi Berbeda
Hingga saat ini, baru ada 4 korban yang berhasil ditemukan. Dua korban diantaranya meninggal dunia dan dua lainnya sudah dievakuasi serta dipulangkan ke keluarganya.
"Ada yang langsung dimakamkan di Hulung, dan ada yang dibawa ke Ambon,” ucapnya.
Satu korban meninggal akibat terbawa banjir dan masih tahap pencarian atas nama Sajir Basir (43) asal Dusun Ani, Desa Loki, Kecamatan Huamual Kabupaten SBB.
Selain itu, tiga korban lainnya masih belum ditemukan dan proses pencarian, yaitu Abdul Rahman Samal (58) dan dua anak kembarnya warga Desa Kawa SBB.
Diketahui, para korban adalah penambang ilegal batu sinabar di Gunung Tambaga Desa Luhu, Kecamatan Huamual.
Sebagai informasi, batu sinabar adalah salah satu jenis batuan minerl yang menghasilkan jenis logam merkuri dengan rumus kimia HgS yaitu merkuri II sulfida.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.