Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filosofi "Sego" Gudeg dan Semangat Menjaga Kedamaian di Yogyakarta

Kompas.com - 05/07/2022, 13:15 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com - Kerusuhan massa di Babarsari, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (2/7/2022), mengundang keprihatinan masyarakat luas.

Setidaknya ada lima rumah toko (ruko) dan beberapa sepeda motor hangus dibakar massa.

Budayawan senior dan sekaligus Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) asal Kota Yogyakarta Achmad Charris Zubair mengatakan, penyelesaian konflik antarkelompok tidak bisa dilakukan secara partial.

Baca juga: 9 Jeriken Berisi Miras Ditemukan di Lokasi Kericuhan Babarsari Sleman

Butuh upaya bersama seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk membangun kesadaran pentingnya hidup bersama dalam kemajemukan dan keanekaragaman.

"Ini realita bahwa Kota Yogyakarta dan sekitarnya sudah sejak dulu jadi tujuan anak-anak bangsa dari daerah lain untuk belajar dan menjalani kehidupan mereka bersama-sama dengan keunikan budaya masing-masing. Ini menjadikan Yogyakarta sebagai barometer Indonesia," katanya kepada Kompas.com, Selasa (5/7/2022).

Baca juga: Kerusuhan Massa di Babarsari Sleman, 5 Ruko dan 6 Motor Hangus Dibakar, Ini Kesaksian Warga

Di sisi lain, kondisi itu juga berpotensi untuk terjadinya konflik antarkelompok atau suku.

"Kejadian kemarin di Babarsari sangat mengejutkan. Hal itu harus kita jadikan pembelajaran bahwa masalah ini tidak bisa diselesaikan secara partial, apalagi menyangkut isu-isu sensitif soal SARA," katanya.

 

Filosofi "sego" gudeg

Garis Polisi terpasang di lokasi ruko dan motor yang rusak di daerah Babarsari, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Garis Polisi terpasang di lokasi ruko dan motor yang rusak di daerah Babarsari, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.

Achmad menjelaskan, keunikan budaya anak-anak bangsa yang datang wilayah Yogyakarta dan sekitarnya bisa menjadi kekuatan positif dalam membangun kebersamaan.

Kebersamaan dalam keanekaragaman budaya tersebut menjadikan Yogyakarta lebih indah dan damai. Situasi ini tentunya akan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

"Seperti sego gudeg, bumbu-bumbunya banyak dan bermacam-macam. Setelah dimasak beberapa saat dan semua orang bisa menikmatinya bersama-sama dan terbangun dialog yang positif," katanya.

Membangun dialog positif

Untuk mencegah kerusuhan di Babarsari kembali terulang memang dibutuhkan sikap tegas aparat kepolisian agar tercapai situasi yang kondusif.

Setelah itu, hal mendesak yang dilakukan adalah melakukan pendekatan dan sosialisasi masalah terhadap kelompok-kelompok yang bertikai.

Pendekatan itu diharapkan mampu membuka ruang dialog dan menghapus stigma lingkungan ekslusif kelompok suku tertentu di tengah masyarakat.

"Ruang dialog itu diharapkan mencairkan kesan eksklusif dan bisa berbaur dengan masyarakat sekitar dan terjalin dialog-dialog positif," katanya.

Proses itu, katanya, akan membutuhkan waktu dan komitmen bersama. Namun, upaya itu akan meminimalisir bibit konflik antarkelompok.

"Warga Yogya sejak dulu terbuka bagi para pendatang yang ingin hidup bersama dalam keanekaragaman dan damai," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Regional
Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com