KOMPAS.com - Kerusuhan massa di Babarsari, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengakibatkan sejumlah rumah toko (ruko) dan sepeda motor dibakar massa.
Menurut warga setempat, setidaknya ada lima ruko dan enam motor jadi sasaran kemarahan massa.
"Ada lima (ruko) lebih yang rusak, enam motor yang dibakar. Korban dari warga tidak ada," kata Prasetyo Utomo, saat ditemui di lokasi, Senin (4/06/2022).
Baca juga: Kawasan Babarsari Sleman Ricuh, Sejumlah Ruko dan Sepeda Motor Dirusak, Begini Kata Polisi
Sementara itu, Kapolres Sleman AKBP Achmad Imam Rifai menjelaskan, kericuhan massa terjadi saat sejumlah kelompok menggelar aksi terkait kejadian kekerasan di sebuah lokasi karaoke pada Sabtu (2/7/2022).
Kelompok aksi mempertanyakan penyelidikan polisi terkait rekan mereka yang jadi korban dalam insiden di tempat karaoke itu.
Baca juga: Buntut Aksi Kerusuhan di Blora, Acara Musik Malam Hari Dilarang Digelar
"Hari ini kita melakukan pengamanan kegiatan. Jadi memang ada penyampaian pendapat dari teman-teman yang merupakan tindak lanjut dari peristiwa yang kemarin karena ada keributan di lokasi. Kemudian terjadi penganiayaan dan salah satu korban ini adalah teman-teman. Dan minta untuk penjelasan terkait dengan penanganan perkaranya," kata Achmad.
Baca juga: Ada Suara Tembakan di Aksi Kerusuhan, Kapolres Blora: Itu Tembakan Peringatan
Seperti diberitakan sebelumnya, saat ini polisi sudah memasang garis polisi di beberapa ruko yang dibakar massa.
Lalu sejumlah bangkai motor yang hangus tampak masih ada di depan ruko dan di dalam ruang pertemuan.
Sementara, aktivitas warga sekitar sudah beranjak normal dan Jalan Seturan, Babarsari, sudah dibuka kembali.
"Intinya kami dari pihak kepolisian, saya selaku Kapolres atas petunjuk Kapolda juga mengimbau kepada masing-masing pihak untuk menghormati proses hukum yang sedang berlaku dan mematuhinya. Kalau pun nanti ada pihak-pihak yang kita tetapkan harus bertanggung jawab, khususnya terkait dengan kejadian ini atau kejadian yang kemarin itu ya kita minta kita untuk menghormati dan juga tidak kemudian melebar lagi," ucapnya.
(Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor : Dita Angga Rusiana)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.