Selain kritikan, sejumlah warga ada yang menyampaikan dukungannya terhadap kebijakan itu karena bisa meminimalisir aksi para penimbun BBM.
"Bagus, ada bagusnya, jadi yang membeli solar subsidi yang bebas untuk tambang pasir ilegal yang marak dan bebas di Kota Tasikmalaya akan kesulitan," ujar Markum (46), salah seorang warga, saat antre di salah satu SPBU Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu.
"Kalau kita, warga, beli bensin paling banyak Rp 20.000 untuk motor, kalau orang serakah itu beli solar subsidi pakai jeriken Pak, jadi bagus biar mereka kesulitan dan beralih ke solar nonsubsidi," tambah dia.
Sementara itu, Putra Wardhana, warga Ciamis, mengaku mendukung adanya kebijakan itu.
Kata dia, hal itu sebagai bagian transformasi digital yang mau tidak mau harus dilakukan.
"Zaman semakin canggih nantinya. Ke depan akan seperti itu (menggunakan aplikasi untuk membeli pertalite)," katanya.
Namun, lanjut Putra, kebijakan ini harus dibarengi dengan sosialisasi yang baik. Agar semua warga memahaminya.
"Karena tidak semua warga paham (cara membeli pertalite dengan aplikasi).
(Penulis : Kontributor Bandung Barat dan Cimahi, Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha | Editor : Gloria Setyvani Putri, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.