Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Usul dan Sejarah Nama Parepare

Kompas.com - 29/06/2022, 17:54 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Parepare merupakan kota di Provinsi Sulawesi Selatan.

Kota Parepare merupakan tempat kelahiran BJ Habibie, Presiden Indonesia ke-3.

Awalnya, Parepare merupakan semak belukar yang  diselingin tanah berlubang yang agak miring. 

Dalam proses perjalanannya waktu wilayah itu menjadi Kota Parepare.

Berikut ini asal usul dan sejarah nama Parepare.

Asal Usul dan Sejarah Nama Parepare

Lontara Kerajaan Suppa mengungkapkan bahwa kurang lebih abad ke XIV, salah seorang anak Raja Suppa, salah satu kerajaan suku Bugis meningggalkan istana dan pergi ke arah selatan.

Ia mendirikan wilayah sendiri karena hobinya memancing. Wilayah itu dikenal dengan Kerajaan Soreang dan Kerajaan Bacukiki yang berdiri sekitar abad XV.

Dalam kunjungan persahabatan Raja Gowa XI, Manrigau Dg Bonto Karaeng Tonapaalangga (1547-1566) berjalan-jalan ke wilayah Kerajaan Bacukiki menuju Kerajaan Soreang.

Baca juga: 6 Fakta Menarik Parepare, Kota di Sulawesi Selatan Tempat Kelahiran Presiden Habibie

Sebagai raja yang dikenal seorang ahli strategi dan pelopor pembangunan, raja Gowa tertarik dengan pemandangan indah yang terhampar di depan mata. Secara otomatis, ia menyebut "Bajiki Ni Pare" yang artinya baik dibuat pelabuhan kawasan ini.

Sejak saat itulah melekat nama Parepare Kota Pelabuhan. Akhirnya, Parepare ramai dikunjungi termasuk orang-orang Melayu yang berdagang di kawasan Suppa.

Parepare merupakan kota yang strategis sebagai pelabuhan, terlebih kawasan ini dilindungi oleh tanjung yang terletak di bagian depan serta ramai dikunjungi orang-orang.

Meskipun, Parepare terletak tepi laut tetapi sebagian besar wilayahnya berbukit-bukit.

Letak Parepare yang strategis ini menjadi alasan Belanda merebut kota ini dan menjadikan wilayah penting di kawasan Sulawesi Selatan bagian tengah.

Parepare menjadi markas Belanda untuk melebarkan sayapnya dan merambah seluruh dataran timur dan utara Sulawesi Selatan.

Baca juga: Asal-usul dan Sejarah Nama Manado

Parepare zaman Hindia Belanda

Pada zaman Hindia Belanda, Kota Parepare berkedudukan seorang asisten residen dan controlur atau gezag hebber sebagai pimpinan pemerintahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com