Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Daerah Tapa, Tuladenggi, dan Panthungo

Kompas.com - 29/06/2022, 06:00 WIB
Dini Daniswari

Editor

Raja Tilahunga tidak ingin ada jarak dengan dengan pengawalnya. Kesempatan itu juga digunakan untuk melepaskan pakaian kebesarannya dan meletakkan di tanah.

Artinya, Raja Tilahunga meletakkan jabatannya sementara sebagai raja.

Saat itu, tanah berbukit itu dinamakan Bukit Tapa, dari kata tapatopo yakni meletakkan atau menitipkan yang sifatnya sementara.

Kemudian, rombongan Raja Tilahunga melanjutkan perjalanan kembali. Saat hari sudah siang, panas menyengat membuat kerongkonan dahaga dan perut keroncongan. Raja Tilahunga meminta rombongan untuk berhenti.

Raja Tilahunga mempersilahkan rombongan yang mulai terlihat pucat kelelahan untuk istirahat dan membuka bekal. Raja tak lupa mengingatkan untuk makan secukupnya dan merapikan perbekalan setelah makan.

Namun, ada salah satu rombongan yang bernama Denggi terkenal senang makan dan rakus. Saat, rombongan lain sibuk merapikan bekal, ia malah merampas makanan milik mereka.

Peristiwa itu menimbulkan pertengkaran bahkan kericuhan dalam rombongan. Kericuhan di padang rumput menarik perhatian raja.

Raja Tilahunga menasehati Denggi dan menyuruhnya untuk meminta maaf. Akhirnya, denggi mau meminta maaf kepada kawan - kawannya.

Sejak saat itu, padang rumput yang luas dan hijau diberi nama Tuladenggi, dimana diambil kata tula yang berarti rakus dan nama Denggi. Alhasil, Tuladenggi berarti Denggi yang rakus.

Setelah masalah selesai, raja dan rombongan melanjutkan perjalana hingga tiba di tepi Danau Limboto. Pemandangan danau sangat indah memukau dengan pepohonan di sekitarnya.

Baca juga: Asal-usul dan Sejarah Nama Manado

Raja Tilahunga amat menyukai pemandangan itu. Karena hari sudah gelap, raja meminta rombongan beristirahat di tempat itu.

Kemudian, para pengawal mendirikan tenda di tepi Danau Limboto. Raja Tilahunga dan beberapa pengawal beristirahat,

Sementara pengawal yang lain berjaga di sekitar daerah untuk mewaspadai kalau ada binatang buas.

Keesokkan harinya, Raja Tilahunga memerintahan para pengawalnya untuk mengeluarkan alat-alat perkebunan.

Namun, alangkah terkejutnya para pengawal, karena gagang alat-alat tersebut rusak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com