Bagi sebagian orang, imbuh Galuh, mungkin tidak akan nyambung jika mendengar cerita dari Kpopers, bahkan Army seperti dirinya.
Tidak sedikit dari anggota ArmySemarang.co yang mendapat stigma negatif lantaran dianggap menghabiskan waktu, menghamburkan uang, bahkan dianggap terlalu fanatik.
Adanya stigma negatif tersebut, Galuh menganggap tidak perlu diambil hati.
“Mereka bilang begitu karena tidak merasakan apa yang kita rasakan. Yang penting dengan itu, kita bisa senang dan merasa lebih aman,” ucap Galuh.
Tidak bisa dipungkiri, kesehatan mental dengan musik memiliki keterkaitan yang relevan bagi kehidupan.
Psikolog Rumah Sakit Elisabeth Semarang, Probowatie, menuturkan, musik bisa menjadi salah satu bentuk relaksasi dalam terapi emosi. Terlebih dalam menyelesaikan masalah keputusasaan.
“Masalah hopeless itu permainan rasa kita. Tiap orang bisa mempersepsikan sesuatu sesuai dengan pengalaman kita. Karena dengan irama dan debit lagu itu, mereka jadi happy dan cocok dengan lagu itu,” ucap Probowatie kepada Kompas.com, Senin (27/6/2022).
Baca juga: BTS Meal Diburu Para Army, Apa Sih Spesialnya?
Probowatie juga menuturkan, tiap individu perlu bagi membedakan antara hiburan dan relaksasi (healing). Jika dengan mendengarkan musik namun belum merasa senang, maka itu hanya hiburan. Sedangkan jika menyebabkan relaks, maka itulah healing sebenarnya.
Tidak hanya itu, lebih jelas Probowatie mengatakan, selain musik, lirik lagu juga bisa menjadi salah satu bagian dari relaksasi.
“Itu bagaimana kita memaknai. Jika hal itu sesuai dengan kebutuhan, akan berpengaruh. Kalau tidak sesuai dengan kebutuhan, maka tidak akan berpengaruh,” jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.