Guna menjaga kualitas lada petani di Belitung, Pemkab Belitung melakukan pembinaan dan mentoring terhadap para petani lada.
Pembinaan dimulai dari hulu hingga hilir dengan sistem pola pendampingan langsung maupun berkelompok.
"Melakukan pendampingan berupa pemberian bimbingan teknis penyuluhan terkait berbudi daya lada yang tepat, penerapan pengendalian hama terpadu, bimbingan proses pengolahan dan pasca panen," ujar Zakina.
"Melakukan program pengembangan tanaman berupa kegiatan rehabilitasi tanaman lada, kegiatan intensifikasi lada berupa bantuan pengadaan bibit dan saprodi," kata Zakina menambahkan.
Terkait pemasaran, Zakina menyebut, tidak terdapat peran langsung oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung.
Namun, pendampingan dan pembinaan secara teknis terus dilaksanakan. Salah satunya dengan pemberian informasi pasar, yaitu informasi harga lada di pasar.
Lada Belitung terkenal dengan kualitasnya. Ini bisa dilihat dari sejumlah negara seperti Jepang hingga Kanada yang kepincut dengan rasa rempah berjuluk "The King of Spice" itu.
Lada tidak hanya sebuah rempah, tapi juga identitas dari Belitung.
Vivi Widyana, salah satu pebisnis lada asal Belitung dengan produknya "Billiton Spice", mengatakan, yang menjadi keunggulan dari lada Belitung adalah piperine atau senyawa indikator level keharuman dan kepedasan lada.
Semakin tinggi nilai piperine, maka tingkat kepedasan akan semakin terasa dan tentunya aroma menjadi semakin kuat.
Adapun piperine lada Belitung mencapai 5,6- 7,2 persen. Sementara produk dari daerah lain rata-rata hanya mencapai 3,2 persen.
Begitu juga dengan produk lada Vivi, Billiton Spice, di mana piperinenya telah mencapai 5,6- 7,2 persen.
Untuk lebih meyakinkan konsumen, baik dalam dan luar negeri, lada Billiton Spice telah mengantongi sertifikasi lengkap tingkat nasional, seperti izin edar mentan, sertifikat izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), sertifikasi halal, dan Haki.
Selain itu, Billiton Spice juga masuk dalam salah satu indikasi geografis yang menunjukkan asal produk.
Billiton Spice juga telah mengantongi sertifikat tingkat global HACCP.
"Memastikan kualitas lada yang premium dan baik ber-COA (certificate of analysis). Tidak adanya kandungan salmonela dan ecoli," ujar Vivi kepada Kompas.com.
"Untuk ekspor dalam brand ke Malaysia Agustus 2021. Market place di Emasjid dan DuoTourism. Sekarang untuk Australia masih penjajakan dan masih follow up," ujar Vivi.
Vivi juga sempat berinovasi dengan memproduksi lada hijau. Namun, produksi ini hanya seasonal saja.
"Lada hijau adalah lada muda yang dipetik, kemudian diproses sebelum kulit buah berry nya lada oksidasi. Rasanya lebih fruity, tidak sepedas lada putih. Tetapi aroma yang lebih segar. Kalau menurut dunia chef, cocok untuk seafood dan saps greenpepper steak," ujar Vivi.