Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bocah 7 Tahun Asal Lampung Terkena Peluru Nyasar, Berawal Saat Pencuri Motor Diamuk Massa

Kompas.com - 25/06/2022, 06:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - NV, bocah berusia 7 tahun terkena peluru nyasar di paha pada Jumat (24/6/2022) sekitar pukul 17.30 WIB.

Peristiwa tersebut terjadi di perbatasan Bandar Lampung-Lampung Selatan tepatnya di Jalan RA Basyid Raya, Kelurahan Fajar Agung, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan.

Kasus tersebut berawal saat amuk massa pencuri motor. Dua pelaku tersebut diketahui mencuri motor di wilayah Way Kandis, Bandar Lampung.

Mereka kemudian kabur ke arah perbatasan Lampung Selatan setelah dipergoki oleh korban.

Baca juga: Anak 7 Tahun Jadi Korban Peluru Nyasar Begal yang Panik Saat Diamuk Massa

Di wilayah perbatasan, pelaku kemudian diamuk massa saat motor yang dipakai dua pelaku terjatuh.

Dari keterangan warga di lokasi, salah satu pelaku sempat mengacungkan senjata api ketika dikeroyok warga.

Hal tersebut disampaikan Kepala Satreskrim Polres Lampung Selatan AKP Hendra Saputra. Ia membenarkan ada korban warga sipil yang terkena tembakan.

"Benar, kami masih melakukan penyelidikan," kata Hendra.

Baca juga: Polisi Dalami Dugaan Peluru Nyasar yang Tewaskan Warga Sumedang

Ia menyebut baik korban penembakan dan dua pelaku masih dalam perawatan.

"Kita masih selidiki kasus ini, untuk sementara korban luka tembak dan kedua pelaku masih dalam perawatan," kata Hendra.

Sementara itu, warga setempat, Imam mengatakan korban terkena peluru nyasar setelah aksi massa pada dua pencuri motor.

"Dua orang pencuri dikejar warga, sempat juga terdengar suara tembakan tadi," kata Imam di lokasi, Jumat malam.

Menurut Imam, bocah yang menjadi korban peluru nyasar sudah dibawa ke rumah sakit untuk perawatan intensif.

Baca juga: Warga Padang Nyaris Terkena Peluru Nyasar Saat Tidur di Kamar

Imam yang juga paman korban mengatakan, keponakannya terkena tembak di bagian paha. Saat kejadian, NV baru pulang dari shalat di masjid.

"Jadi ponakan saya ini baru pulang dari sholat di masjid, gak tau kenapa kena peluru nyasar," kata Imam.

Imam menyebut kondisi ponakan nya sudah membaik. Selain itu pihak rumah sakit bakal melakukan operasi pengangkatan proyektil peluru.

"Rencana nya besok mau di operasi, tapi saya belum tahu lagi apakah ada perubahan jadwal," kata Imam.

Baca juga: Bantu Bos Saat Latihan Menembak, Karyawan di Probolinggo Tewas Terkena Peluru Nyasar, Polisi: Diduga Lalai

Sementara itu, warga yang bernama Yanto mengaku melihat langsung saat kedua pelaku pencurian menjadi bulan-bulanan warga.

Menurut dia, satu orang pelaku yang dihajar massa sudah tidak bernyawa. Sementara rekannya yang lain, tidak bernyawa.

"Kelihatannya sudah meninggal tadi, kalau satunya lagi masih hidup cuma kritis," kata Yanto.

Sebelum dihajar warga, lanjut Yanto sepeda motor yang dikendarainya tergelincir dan jatuh ke pinggir jalan. Selanjutnya warga ikut mengejar pelaku.

Menurut Yanto pelaku sempat mengacungkan senpi ke arah warga.

Baca juga: Hasnah, Nenek 76 Tahun Terkena Peluru Nyasar Saat Hendak Sahur

"Dikejar sama warga, sempat ngeluarin pistol," kata Yanto.

Namun Yanto tak mengetahui apakah pistol tersebut sempat meletus atau tidak.

"Kalau itu saya kurang tahu," kata Yanto.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tri Purna Jaya | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief), TribunLampung.co.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com