Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Hari, 3 Perempuan Gugat Cerai Pasangannya di Kota Bengkulu

Kompas.com - 24/06/2022, 09:46 WIB
Firmansyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Direktur Yayasan Pusat Pendidikan Untuk Perempuan dan Anak (PUPA), Provinsi Bengkulu, Susi Handayani mengungkapkan, dalam satu hari setidaknya tiga perempuan di Kota Bengkulu menggugat pasangannya ke pengadilan.

Umumnya gugatan itu disebabkan oleh Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), faktor ekonomi dan karakter suami.

Persoalan semakin mengkhawatirkan saat gugatan cerai ke pengadilan dikabulkan, muncul persoalan baru. Yakni faktor kesulitan ekonomi menimpa perempuan.

"Data Komnas Perempuan, 2021 angka kekerasan anak dan perempuan meningkat sejak 12 tahun terakhir sebesar 79 persen," ungkap Susi saat dikonfirmasi kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Ratusan Suami di Blitar Gugat Cerai Istri, Alasannya Sudah Tidak Percaya

Setiap tahun di Kota Bengkulu, berdasarkan data Pupa, ada 1.100 perkara gugatan ke pengadilan atau per harinya 3 gugatan cerai. Umumnya disebabkan KDRT, faktor ekonomi, karakter suami, kekerasan seksual dan lainnya.  

Dari jumlah perkara itu, sambung Susi, Yayasan Pupaa hanya mampu mengadvokasi 20-25 orang per tahunnya.

Aktivitas advokasi yang dilakukan Yayasan Pupa, umumnya pada perlindungan dan pemberdayaan ekonomi.

Susi merekomendasikan para kepala daerah mampu membuat kebijakan-kebijakan yang berpihak pada perlindungan perempuan dan anak termasuk pemberdayaan ekonomi korban kekerasan.

"Selain pemerintah kita juga mendorong sektor swasta lainnya untuk berpartisipasi mendorong pemulihan ekonomi korban kekerasan pada perempuan dan anak," jelas Susi.

Kekerasan Perempuan dan Anak Mencemaskan

Persoalan kekerasan anak dan perempuan di Bengkulu diakui cukup mengkhawatirkan. Ketua Pengadilan Negeri (PN) Bengkulu, Jon Sarman Saragih juga menkhawatirkan tingginya angka kekerasan pada anak dan perempuan yang perkaranya ditangani PN Bengkulu.

"Perkara yang banyak kami tangani urutan pertama narkotika kedua asusila dengan korban anak-anak dan perempuan," ungkap Jon Sarman.

Baca juga: Persoalan Nafkah Jadi Sebab Banyak Istri Gugat Cerai Suaminya di Blitar

Kompas.com melakukan penelusuran ke sejumlah Polsek di beberapa kabupaten di Provinsi Bengkulu.

Fakta yang ditemukan yakni kasus asusila kekerasan pada anak dan perempuan mendominasi juga di tingkat desa-desa di Bengkulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com