Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Hasil Investigasi KNKT Soal Kecelakan Maut di Simpang Muara Rapak Balikpapan yang Tewaskan 5 Orang

Kompas.com - 23/06/2022, 21:48 WIB
Ahmad Riyadi,
Khairina

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Lima bulan sudah kecelakaan maut di turunan Muara Rapak, Balikpapan terjadi.

Dalam peristiwa tersebut menjadi perhatian secara nasional lantaran lokasi Muara Rapak kerap mengalami kecelakaan lalu lintas bahkan sering menelan korban jiwa.

Tercatat sudah 13 kasus kecelakaan yang terjadi di Muara Rapak, dan yang paling parah ialah pada Jumat (21/1/2022) dengan menelan lima orang meninggal dunia dan 29 orang alami luka-luka.

Baca juga: Casis Bintara Polri di Balikpapan Meninggal Usai Motornya Tabrakan dengan Truk Pengangkut Elpiji

 

Dari kejadian itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menanggapi dengan menurunkan sebanyak tiga investigator moda Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ). 

Informasi yang dihimpun tim investigator yakni truk bernopol KT 8534 AJ berasal dari Pulau Balang KM 13 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara hendak menuju Kampung Baru, Balikpapan Barat.

Truk membawa peti kemas ukuran 20 feet yang berisikan 20 ton kapur pembersih.

Sebelum melintasi jalan menurun, pengemudi truk menggunakan gigi persneling antara 4-5 sambil beberapa kali melakukan pengereman.

Saat memasuki Simpang Muara Rapak, atau lebih tepatnya 200 meter mendekati persimpangan, pengemudi mencoba melakukan pengereman namun pedal rem terasa keras, sehingga rem tidak dapat berfungsi.

Truk pun melaju cepat dan menghantam sejumlah kendaraan yang tengah menunggu traffict light. Total 4 unit mobil dan 14 unit sepeda motor dihantam truk tersebut. Truk baru bisa berhenti setelah menabrak beton pembatas jalan yang berjarak kurang lebih 100 meter dari turunan Muara Rapak.

“Begitu juga turunan panjang sebelum memasuki simpang Muara Rapak kondisi geometriknya adalah sub standar, dimana jalan yang memiliki alinyemen vertikal dengan maksimal slope lebih dari 10 persen panjang landai kritisnya seharusnya maksimal adalah 200 meter,” ujar Achmad Wildan, Plt Kepala Sub Komite Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT saat rilis di Aula Pemkot Balikpapan pada Kamis (23/6/2022).

Wildan menambahkan, kondisi sub standar di atas akan memberi dampak pada kendaraan besar saat melalui jalan dimaksud.

Untuk kendaraan yang naik akan berisiko mengalami kegagalan menanjak dan untuk kendaraan yang turun berisiko mengalami kegagalan pengereman.

“Yang perlu diketahui juga topografi Kota Balikpapan adalah sekitar 85 persen merupakan wilayah berbukit dan hanya sekitar 15 persen merupakan dataran yang sempit dan terletak di daerah sepanjang pantai dan daerah di antara perbukitan,”ujarnya.

Kontur tanah di Kota Balikpapan didominasi oleh jalan kelandaian vertikal yang bervariasi antara 5 persen sampai 20 persen, dengan penampang melintang terbatas serta tidak ada pemisahan antara ruang lalu lintas kendaraan berat dengan lalu lintas lainnya.

“Kota Balikpapan juga berfungsi sebagai pusat yang melayani seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Timur,” tambahnya.

Baca juga: Kisah Salah Satu Korban Kecelakaan Balikpapan, Fatmawati Meninggal Saat Antarkan Kue Jualan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com