Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Saksi Diperiksa terkait Penyerangan yang Menewaskan Anggota Brimob di Jayawijaya

Kompas.com - 19/06/2022, 23:12 WIB
Andi Hartik

Editor

KOMPAS.com - Enam orang saksi diperiksa terkait dengan penyerangan yang menewaskan anggota Brimob Polda Papua, Bripda Diego Rumaropen, di Napua, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Dilansir dari laman Antara, Minggu (19/6/2022), Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimsus) Kepolisian Daerah (Polda) Papua, Kombes Polisi Faizal Rahmadani mengatakan, salah satu dari enam saksi yang diperiksa itu adalah AKP R, Komandan Kompi (Danki) Brimob Batalyon D Wamena. AKP R merupakan anggota yang mengajak korban ke Napua.

Selain AKP R, saksi yang diperiksa adalah warga yang berada di tempat kejadian perkara.

Baca juga: Seorang Anggota Brimob Gugur Diserang OTK, Ini Kata Kapolda Papua

Diduga KKB

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Polisi Mathius Fakhiri mengungkap adanya indikasi bahwa pelaku penyerangan itu berasal dari anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Meski begitu, pihaknya masih melakukan pendalaman untuk memastikan dugaan ini.

"Namun untuk memastikannya, anggota masih menyelidiki," kata Fakhiri di Jayapura, seperti dikutip Antara, Minggu.

Baca juga: OTK Aniaya Anggota Brimob hingga Tewas di Papua, lalu Rampas 2 Senjata Api, Polisi Buru Pelaku

Pihaknya berencana akan datang langsung ke Wamena, Jayawijaya, untuk memastikan kejadian itu dan melakukan evaluasi internal.

"Saya dan Dirkrimum, Senin (20/6/2022), akan ke Wamena untuk melihat langsung sekaligus mengevaluasi apa yang terjadi dan apakah sudah sesuai standar operasi (SOP) di daerah rawan," jelas Fakhiri.

Fakhiri mengatakan, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), setiap anggota harus menerapkan body system ketika petugas di daerah rawan. Yakni, harus ada sedikitnya lima orang ketika hendak bertugas. Namun, dalam kasus ini, anggota yang datang ke Napua, daerah di sekitar 5 kilometer dari Wamena, hanya berjumlah dua orang.

"Namun, dari laporan yang diterima, saat insiden terjadi mereka hanya berdua," kata Fakhiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com