CIREBON, KOMPAS.com – Stok obat-obatan untuk sapi terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Kuningan Jawa Barat, menipis, Kamis (16/6/2022).
Ini terjadi karena kasus PMK di Kabupaten Kuningan kian meluas hingga tembus 1.667 ekor.
Kepala Dinas Perikanan Dan Peternakan Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Dadi Hariadi menyebutkan, infeksi PMK di Kabupaten Kuningan, tembus 1.667 dari yang pekan lalu berjumlah 500-600an. Sapi-sapi tersebut tersebar di 18 kecamatan dari total 32 kecamatan.
Baca juga: Kontrol Wabah PMK, Pemprov Bali Batasi Pengiriman Sapi Jelang Idhul Adha
Namun, obat-obatan untuk proses penyembuhan sapi-sapi tersebut sudah menipis bahkan cenderung habis. Ini terjadi di beberapa puskeswan dan juga koperasi-koperasi sapi lainnya.
“Menurut informasi teman-teman di lapangan, dan juga para peternak, stok obat-obatan menipis. Termasuk obat-obatan yang sudah kami berikan beberapa waktu lalu,” kata Dadi kepada Kompas.com saat ditemui di kantornya, Rabu (15/6/2022).
Atas dasar itu, Dadi bersama tim bidang peternakan, mengajukan anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) kepada Bupati Kuningan. Dinas mengajukan Rp 500 juta untuk tahap awal.
Bila direalisasikan, anggaran tersebut rencananya akan dikhususkan untuk pembelian obat-obatan penyuntikan seluruh sapi-sapi yang terinfeksi PMK.
Baca juga: 301 Sapi Terinfeksi PMK di Kuningan Sembuh, Tingkat Kesembuhan Tinggi
“Kabar terbaru yang kami dengar, pengajuan BTT tersebut sudah direspons positif Bupati. Bupati juga memberikan perhatian agar penanganan PMK dilakukan dengan baik sehingga banyak sapi para peternak kembali sembuh,” tambah Dadi.
Dadi mengakui, dirinya belum dapat memastikan apakah nilai Rp 500 juta cukup atau tidak. Namun bila kurang, dia akan kembali mengajukan BTT tahap berikutnya.
Di tempat terpisah, sejumlah petugas dari Dinas Peternakan dan juga koperasi, terus bergerak menangani sebaran PMK.
Mereka mendatangi satu persatu kandang yang sapinya dilaporkan terinfeksi PMK. Mereka datang membawakan sejumlah obat-obatan.
Mereka menyemprotkan cairan ekoenzim, menyuntikkan antibiotik, vitamin, dan obat penambah nafsu makan kepada banyak sapi yang terindikasi PMK.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Ribuan Hewan Ternak di Rembang Terinfeksi PMK
Kegiatan ini ditingkatkan mengingat penyebaran yang sangat cepat.
Kepala Bidang Peternakan, Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kuningan, Lya Priliyawati menambahkan, keberadaan obat-obatan sangat penting.
Pasalnya, dengan penyuntikan intensif, jumlah sapi terinfeksi PMK yang sembuh terus bertambah.