Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua RT setempat, Hasby (41).
Ia mengatakan sempat bertemu dengan korban yang sempat meminjam jilbab temannya.
"Sekitar pukul 10 pagi tadi. Kata korban bapaknya marah kalau tidak berjilbab. Setelah itu dia beli nasi kemudian korban tidak kelihatan lagi, jadi diperkirakan kejadian ini siang karena dia mengamuk jam 13.30 Wib,” jelasnya.
Sementara itu Kapolres Inhil AKBP Dian Setiyawan mengatakan pelaku diduga memiliki gangguan kejiwaan hingga nelat membunuh dan memutilasi anak kandungnya sendiri.
Baca juga: Pembunuhan Sadis di Jakarta 33 Tahun Silam, Agus Nasser Mutilasi Istrinya Jadi 10 Bagian
"Jadi yang bersangkutan itu diduga ODGJ (orang dengan gangguan jiwa). Kalau dia gila, enggak kita proses, dirawat di rumah sakit jiwa. Tapi kalau dia waras, pura-pura gila, ya kita proses hukum," ujar Kapolres Inhil AKBP Dian Setiyawan, melalui sambungan telepon, Selasa (14/6/2022).
"Pelaku saat ini dilakukan observasi kejiwaannya," tambahnya.
Arharubi kemudian dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru untuk diobservasi hingga 14 hari. Kelanjutan penanganan kasus tersebut masih menunggu hasil observasi kejiwaan pelaku.
Selain itu pelaku belum diinterogasi karena kondisinya tak memungkinkan.
Pelaku masih terus mengamuk, sehingga tangan dan kakinya terpaksa diborgol. Namun polisi telah memeriksa beberapa saksi terkait kasus kematian F.
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Polisi Masih Kesulitan Periksa Ayah Mutilasi Anak di Inhil, Pelaku Masih Sering Mengamuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.