Nisa mengaku, per Maret 2021, dirinya bersama relawan Rumpin Bangjo telah berhasil memindahkan 37 keluarga dari Pasar Johar ke Rusun Pondok Boro.
Tak bisa dipungkiri, usaha tersebut juga didorong oleh sejumlah dinas terkait dan yayasan yang bergerak menaungi anak rentan.
"Sudah ada 90 persen dari anak-anak jalanan dan orang tua yang sudah terdaftar menjadi warga Kota Semarang," sambung Nisa.
Kesejahteraan anak jalanan
Tidak berhenti di situ, selain memberi pendampingan dalam bidang pendidikan, Rumpin Bangjo juga memperhatikan kesehatan anak-anak binaannya.
Hal itu terbukti lantaran mereka juga berkolaborasi dengan puskesmas terdekat untuk melayani Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), imunisasi, dam vaksinasi.
"Sudah cukup terbantu dalam kesehatan dan pendidikannya," jelas Nisa.
Nisa mengaku, kelancaran seluruh kegiatan Rumpin Bangjo ini tidak lepas dari bantuan para relawan.
Baca juga: Tembus Rp 100.000 Per Kg, Pembeli di Semarang: Lebih Mahal Cabai Dibanding Daging Ayam
Tentunya, puluhan relawan ini merupakan anak-anak muda yang berkuliah di sejumlah kampus di Semarang. Bahkan, beberapa masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Meski, imbuh Nisa, tidak semua relawan hadir di setiap kegiatan, tetapi pengabdian mereka cukup dinantikan anak-anak jalanan.
Salah satu anak dampingan, Fitri mengaku, sangat senang bisa bergabung belajar bersama Rumpin Bangjo. Bahkan, dirinya telah bergabung sejak tiga tahun lalu.
"Dulu ikut pas masih kelas 5 SD, sekarang sudah kelas 7 SMP," terang Fitri.
Fitri sering mendapat materi pelajaran yang tidak didapat di bangku sekolah, seperti kerajinan tangan hingga kesehatan reproduksi.
"Di sekolah jarang diajarin itu. Tapi di sini belajar bareng, banyak temen-temen. Jadi senang," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.