SEMARANG, KOMPAS.com - Peternak lobster tawar di Kota Semarang, Jawa Tengah pasti tak asing dengan nama Kobuele El Fadro (36), warga Dukuh Duwet RT 5 RW 10, Ngaliyan Semarang.
Dia merupakan salah satu budidaya lobster dan penyanyi hip hop yang cukup terkenal di penjuru Kota Semarang.
Banyak budidaya, baik dalam maupun luar kota mengambil bibit lobster dari Kobuele. Hal itu membuat rumahnya tak pernah sepi dari pengunjung.
Baca juga: Tembus Rp 100.000 Per Kg, Pembeli di Semarang: Lebih Mahal Cabai Dibanding Daging Ayam
Selain mempunyai banyak stok lobster, pribadi Kobuele yang riang dan ramah juga turut membuat pelanggan menjadi senang saat mengunjungi tempat budidaya lobster.
"Ini saya jual dari mulai bibit lobster hingga yang besar-besar," jelasnya saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Sabtu (11/6/2022).
Terhitung sejak tahun 2018, Kobuele mulai serius bisnis lobster.
Awalnya dia sempat kesulitan lantaran sulit menemukan benih yang baik.
"Pas awal-awal itu saya sulit mendapatkan benih," kata dia.
Baca juga: Pemkot Semarang Kerja Sama dengan Pemerintah Belanda untuk Tangani Rob dan Banjir
Namun seiring berjalannya waktu, Kobuele mulai banyak mendapatkan jaringan pembibitan lobster. Sejak saat itu bisnisnya mulai besar.
"Ini juga berkah istiqomah juga," ujar Kobuele.
Menurutnya, dia merupakan orang pertama yang membudidaya lobster tawar di Kota Semarang. Saat ini sudah banyak warga Kota Semarang yang ikut budidaya.
“Ini banyak juga yang beli kepada saya," kata dia.
Lobster tawar hasil budidayanya itu dijual mulai dari benih hingga induk dengan harga berbeda-beda tergantung dengan ukuran lobster.
“Setiap minggunya, mampu menjual 1.500 sampai 2.000 ekor lobster berukuran 4-5 inchi,” terangnya.
Baca juga: Gunakan Tanah Bengkok, 60 Rumah di Kabupaten Semarang Terancam Kehilangan Akses Keluar Masuk
Sementara lobster untuk kebutuhan konsumsi, mampu terjual sekira 10 sampai 20 kilogram per minggu tergantung dengan jumlah pembeli.
Jika sedang ramai, dalam satu bulan Kobuele bisa mendapatkan omzet mencapai Rp 45 juta per bulan.
“Bahkan dulu itu pernah dapet Rp 40 juta dalam sehari, karena ada yang memborong,” imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.