Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polresta Solo Akan Panggil 5 Pengurus Khilafatul Muslimin

Kompas.com - 09/06/2022, 15:05 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Selain pencopotan papan nama, Kepolisian Resort Kota (Polresta) Solo juga mengirimkan surat pemanggilan pemeriksaan terhadap pimpinan Khilafatul Muslimin Ummul Quro Solo.

"Kegiatan yang tidak berdasar pada ideologi negara Pancasila, kami menyerahkan surat panggilan klarifikasi dalam rangka penyelidikan terhadap lima orang pengurus Khilafatul Muslimin Ummul Quro Kota Solo," kata Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Solo, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ade Safri Simanjuntak, di Laweyan, Solo, Kamis, (9/8/2022).

Baca juga: Polresta Solo Copot Papan Nama Kantor Khilafatul Muslimin di Laweyan

Dia mengatakan lima orang yang dipanggil merupakan pengurus yang terdaftar dalam struktur organisasi tersebut.

"Amir Ummul Quro Solo (pemimpin) bapak Mahmud Mahmudi. Kemudian pemilik rumah bapak Walimin. Kemudian tiga lainnya yang kapasitas sebagai sekretaris, bendahara dan akidah pendidikan," ujarnya.

Pemeriksaan ini sebagai bentuk klarifikasi seputar aktivitas kelompok ataupun organisasi khilafatul muslimin di wilayah Kota Solo.

Sebab menurut Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, kelompok Khilafatul Muslimin di Solo, berkaitan dengan yang ada di Klaten, Jawa Tengah.

"Ini yang berada di Kota Solo, juga berangkat dari perkembangan penyelidikan oleh Polres Klaten. Kelompok ini terkait dengan kegiatan konvoi dalam muslimin beberapa waktu lalu di wilayah Klaten," ujarnya.

Sebelumnya, papan nama bertuliskan 'Khilifatul Muslimin Ummul Quro Solo Kota' dan 'Khilafatul Muslimin Kemas'ulan Laweyan' telah dicopot sekitar pukul 12.00 WIB, Kamis (9/6/2022).

Kantor Khilafatul Muslimin yang beralamat di Gang Sawo 4, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah, merupakan rumah milik warga setempat bernama Walimin.

Selama berkantor di wilayah Laweyan, Khilafatul Muslimin beranggotakan 31 orang dengan 19 anggota aktif.

"Jadi beberapa kegiatan yang dilakukan, pengajian rutin berkeliling ke masing-masing jemaahnya dan setiap 4 bulan sekali mereka melakukan konvoi arak-arakan," jelasnya.

Saat melakukan pemeriksaan di kantor, pihak kepolisian melakukan penyitaan sejumlah brosur atau pamflet yang berkaitan penyebaran paham Khilafatul Muslimin.

"Terkait dengan panggilan klarifikasi yang sudah kita layangkan pada hari ini dan tadi pelepasan plang itu juga disaksikan oleh ketua lingkungan setempat maupun dari pihak keluarga," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com