PALEMBANG, KOMPAS.com - Para peternak di kota Palembang, Sumatera Selatan mulai gusar karena lebih dari 1.000 hewan ternak jenis sapi terjangkit virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Padahal, pada akhir Mei lalu, hanya sedikit hewan ternak yang terpapar PMK. Namun memasuki Juni, jumlah kasus PMK meroket.
Ketua Koperasi Usaha Lestari Ternak Palembang Yani mengatakan, sebagian hewan yang positif PMK sudah dipotong karena kondisinya kurang baik. Sementara sisanya masih dalam masa penyembuhan.
Baca juga: Kasus PMK di Pulau Lombok Capai 21.435 Ekor, 102 Dipotong Paksa
“Sejak awal Juni gejala PMK ini mulai banyak dialami sapi. Mulai dari sapi Bali, bahkan sampai limosin,” kata Yani, Kamis (9/6/2022).
Yani menjelaskan, PMK menyebar di peternakan yang ada di kawasan Kecamatan Sukawinatan, Suak Bato, Ponorogo, Talang Jambi, sampai Talang Jering.
Para peternak pun menurutnya terus berupaya memberikan pengobatan kepada sapi yang sakit. Mulai dari ramuan herbal sampai obat-obatan.
“Obat-obatan kimia juga kami pakai, termasuk membersihkan kandang. Namun, memang virus ini tetap saja menular kepada sapi,”ujarnya.
Kondisi tersebut membuat para peternak menjadi merugi. Terlebih lagi dalam waktu dekat hari raya Idul Adha akan berlangsung. Biasanya, banyak warga akan mencari sapi dan kambing untuk dikurbankan.
“Kalau sapinya sakit jelas tidak bisa dikurbankan, padahal itu adalah momen peternak untuk menjual hewan kurban saat Idul Adha,” ungkap dia.
Baca juga: Pemilik Ternak di Purworejo Resah Jelang Idul Adha, Takut Harga Turun Imbas PMK
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Sumatra Selatan (PDHI Sumsel) Jafrizal megakui bahwa penyebaran virus PMK di Palembang saat ini mulai banyak menyerang hewan ternak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.