KOMPAS.com - Gempa berkekuatan magnitudo 5,8 mengguncang Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), pada Rabu (8/6/2022) sekitar pukul 13.32 Wita.
Saat terjadi gempa, warga pun menjadi panik hingga berhamburan ke luar rumah.
Usai terjadi gempa, warga berbondong-bondong ke luar Kota Mamuju. Hal ini karena warga Mamuju masih trauma pascagempa besar yang melanda kota ini pada Januari 2021.
Akibatnya, terjadi kemacetan panjang di Jalan Jenderal Sudirman.
Pasca-gempa tersebut, Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik mengatakan, ada kerusakan sejumlah gedung dan korban luka-luka.
Saat ini, Akmal menyebutkan, pihaknya masih mengumpulkan data kerusakan akibat gempa tersebut.
Berikut fakta terkini gempa di Mamuju:
Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami, Daryono mengatakan, gempa di Mamuju itu memiliki mekanisme sumber sesar geser (strike slip) sehingga tidak dipicu sumber gempa Sesar Naik Mamuju (Mamuju Thrust).
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di lepas pantai Mamuju," kata Daryono dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (8/6/2022),
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip)," sambungnya.
Sementara itu, prakiraan BMKG Majene Muhammad Sultan Djakaria mengatakan, gempa yang mengguncang Mamuju tidak berpotensi tsunami.
"Harap tetap tenang, gempa ini tidak berpotensi Tsunami dan jangan percaya isu-isu atau info yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenaran nya," ungkapnya.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Mamuju, Warga Panik Berlarian ke Luar Rumah
Saat gempa terjadi, warga yang trauma dengan kejadian gempa tahun 2021 langsung berhamburan ke luar rumah menyelamatkan diri.