Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik ke Candi Borobudur Rp 750.000, Unpad Sebut Jangan Bebankan ke Wisatawan

Kompas.com - 06/06/2022, 18:25 WIB
Aam Aminullah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Pemerintah perlu mempertimbangkan wacana kenaikan tarif untuk menaiki struktur Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah bagi wisatawan domestik sebesar Rp 750.000. Meskipun tujuannya untuk konservasi.

"Saya sendiri kurang setuju, bila dibebankan ke wisatawan mancanegara dan nusantara," ujar akademisi Universitas Padjadjaran (Unpad), Evi Novianti kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (6/6/2022).

Evi menuturkan, wacana ini akan sangat memberatkan terhadap wisatawan karena tarif kenaikkannya terlalu mahal.

Baca juga: Transportasi dan Rute dari Semarang dan Yogyakarta Menuju Candi Borobudur

Padahal, sambung Evi, hadirnya wisatawan, baik domestik maupun wisatawan asing justru menjadi daya tarik guna meningkatkan perekonomian warga di sekitar kawasan wisata Candi Borobudur.

"Jangan sampai, dengan kenaikkan tarif ini, wisatawan nusantara beranggapan lebih baik ke luar negeri dari pada menikmati destinasi wisata Indonesia," tutur Evi, Ketua Program Studi Magister Pariwisata Berkelanjutan Unpad ini.

Evi menyebutkan, konservasi memang diperlukan untuk menjaga kelestarian cagar budaya yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO tersebut.

Namun, jangan sampai upaya konservasi ini justru malah akan membebani wisatawan.

"Konservasi memang perlu dana yang cukup tinggi. Tapi sebaiknya tidak dibebankan kepada wisatawan. Dana untuk konservasi tersebut bisa melalui subsidi silang dari sektor lain," sebut Evi.

Evi mengatakan, kebijakan pembatasan pengunjung untuk naik ke atas akan lebih efektif untuk upaya konservasi.

Baca juga: Menteri Sandiaga soal Naik ke Candi Borobudur Bayar Rp 750.000: Ojo Kesusu Ribut, Kita Diskusikan

Pembatasan ini, lebih membuat penataan dan tata kelola wisata di Candi Borobudur dapat lebih terorganisasi.

"Sekarang semua serba reserve, dan wisatawan (lokal dan asing) sudah mulai paham dengan teknologi. Berarti berkelanjutan dengan akses internet dan prasarana lain yang belum ada bisa saling mendukung," ujar Evi.

Evi menuturkan, ada metode yang bisa dilakukan sebagai upaya melestarikan Candi Borobudur. Yaitu melalui kerja sama Hexahelix.

"Kerja sama Hexahelix ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis peran dan interaksi. Kemudian, model dari helix pemerintah, industri, masyarakat, akademisi, media, dan wisatawan pada tata kelola pariwisata," sebut Evi.

Evi mengatakan, melalui kerja sama ini, seluruh pihak dapat saling bahu membahu dalam melakukan tata kelola pariwisata yang baik.

Baca juga: Syarat Wisata ke Candi Borobudur Saat Ini, Boleh Naik ke Atas?

Selain itu, kata Evi, model kerja sama ini baik diterapkan dalam mendukung penguatan destinasi wisata, khususnya wisata budaya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, 'Sparepart' Dibongkar lalu Dijual

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, "Sparepart" Dibongkar lalu Dijual

Regional
Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Regional
Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Regional
Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Regional
Gibran Mengaku Sudah Persiapkan Berlabuh ke Partai Politik

Gibran Mengaku Sudah Persiapkan Berlabuh ke Partai Politik

Regional
Hadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi DPRD Solo, Gibran: Tak Sabar Terima Banyak Masukan

Hadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi DPRD Solo, Gibran: Tak Sabar Terima Banyak Masukan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com