Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Baturraden, Kisah Batur dan Raden

Kompas.com - 06/06/2022, 15:20 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Baturraden merupakan tempat wisata alam di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Daerah wisata ini terletak di lereng Gunung Slamet dengan ketinggian 3.432 meter di atas permukan laut yang memiliki udara sejuk.

Baturraden memiliki Legenda Baturraden yang merupakan cerita rakyat Banyumas. Legenda ini menceritakan tentang asal-usul Baturraden.

Asal-usul Baturraden

Legenda asal-usul Baturraden berkembang dalam berbagai versi.

Dilansir dari karya ilmiah Legenda Baturraden Dalam Gambar Ilustrasi Dengan Teknik Arsir karya Zulfikar Amran Gany, legenda Baturraden diambil dari versi Kadipaten Kutaliman dan Syeh Maulanna Maghribi.

Penulis juga melengkapi cerita dari versi "Kadipaten Kutaliman" berdasarkan buku Cerita Rakyat dari Banyumas karya Muhammad Jaruki.

Konon pada zaman dahulu di Kadipaten Kutaliman, wilayah yang letaknya sekitar 10 Km sebelah barat kaki Gunung Slamet, hidup seorang Adipati Kutaliman dengan istri, seorang puteri cantik, abdi dalem, seorang 'Batur Gamel' (pembantu rumah tangga yang mengurus kuda milik Adipati Kutaliman).

Batur Gamel merupakan pemuda berparas tampan, bertanggung jawab, dan tekun.

Baca juga: Asal-usul Kota Cianjur, Kisah Kepatuhan Warga Memenuhi Anjuran Pemimpin

Ia selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Kuda Adipati Kutaliman selalu dirawat dengan baik sehingga kuda itu jarang sakit.

Suatu pagi, Batur Gamel pergi mencari makan kuda peliharaan Adipati Kutaliman. Ia menyusuri tepi hutan yang banyak ditumbuhi rumput-rumput tinggi.

Saat sedang memotong rumput, Batur Gamel mendengar suara jeritan seseorang tidak jauh dari tempatnya berada.

Mendengar suara yang terdengar minta tolong, Batu Gamel bergegas lari menuju arah suara itu.

Ia mendapati seorang wanita terjerembab, sedangkan di dekatnya ada ular berdesis.

Batur Gamel langsung melawan ular itu, ia mengeluarkan kudi semacam parang untuk menebas leher ular hingga putus.

Batur Gamel baru menyadari bahwa wanita yang ditolongnya adalag putri Adipati Kutaliman, putri majikannya.

Sejak saat itu, putri Adipati dan Batur Gamel sering bertemu, hubungan mereka semakin akrab.

Baca juga: Asal Usul Nama Bandung Berdasarkan Sejarah dan Cerita Rakyat

Semakin lama, putri Adipati menaruh hati pada Batur Gamel, bagitu pula Batur Gamel yang jatuh hati atas kebaikan dan kecantikan putri.

Namun status mereka berbeda, hubungan cinta yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi semakin merekah dan melampaui batas. Hingga, putri Adipati hamil.

Suatu hari, Adipati Kutaliman dan istrinya memanggil putri mereka.

Dalam perbincangan itu, Adipati Kutaliman dan istri ingin melihat putrinya segera menikah.

Terlebih, banyak putra-putra dari adipati lain yang ingin meminang putri mereka. Adipati Kutaliman dan istri menyerahkan pilihan pada sang putri.

Namun, putri malah menangis dan tampak kebingungan, kedua orang tuanya heran dengan sikap putri tersebut.

Semakin lama, keadaan semakin memburuk, usia kehamilan putri yang semakin membesar tidak mungkin lagi di sembunyikan.

Batur Gamel Melamar Putri Adipati

Batur Gamel memutuskan untuk memberanikan diri melamar putri, namun putri menjadi ketakutan karena pada zaman itu pernikahan beda kasta menjadi aib.

Tekad Batur Gamel begitu kuat, ia menemui Adipati Kutaliman dan menceritakan apa yang terjadi dengan putri Adipati Kutaliman. Ia juga menyampaikan maksud untuk menikahi putri sebagai bentuk rasa cinta dan tanggung jawab.

Baca juga: Asal-usul Nama Surabaya, Pertarungan Sura dan Baya

Adipati Kutaliman murka mendengar pengakuan Batur Gamel. Ia merasa kehormatan, nama baik, dan kewibawaannya telah dinodai putrinya dan pembantunya sendiri.

Seketika, Adipati Kutaliman mengusir putri dan Batur Gamel keluar dari kadipaten.

Putri Adipati tidak bisa berbuat banyak, ia pergi meninggalkan istana bersama Batur Gamel menuju arah utara dengan tujuan yang tidak jelas.

Dalam perjalanan, kasih keduanya semakin tumbuh walaupun harus berjalan masuk keluar hutan dan naik turun gunung.

Saat sedang beristirahat di tepi sungai, tiba-tiba perut putri sakit dan melahirkan seorang bayi laki-laki yang sangat tampan. Lalu, sungai itu diberi nama Kali Putra.

Setelah bayi itu lahir, mereka memutuskan untuk tinggal sementara di suatu tempat. Mereka menemukan tempat yang sejuk, segar, dan nyaman untuk ditinggali. Batur Gamel membuat rumah kayu sebagai tempat berlindung.

Sementara, Adipati Kutaliman dan istri selalu dilanda kemurungan setelah kepergian putri tercinta. Mereka menyesal telah mengusir putri dari kadipaten. Lalu, mereka menyuruh abdi dalem untuk mencari putri kesayangan.

Baca juga: Asal-usul Burung Cendrawasih, Tokoh dan Pesan Moral

Akhirnya, abdi dalem berhasil menemukan putri Adipati, ia mengutarakan maksud untuk meminta putri kembali ke kadipaten.

Namun putri menolak, ia merasa bersalah yang mengakibatkan nama baik ayahnya tercoreng, maka ia menganggap pantas mendapatkan hukuman ini.

Putri Adipati, Batur Gamel dan anaknya memutuskan tinggal di rumah sederhana milik mereka sebagai bentuk hukuman atas apa yang pernah mereka lakukan dahulu.

Tempat tinggal mereka berada di kawasan yang segar, sejuk, dan berada di lereng Gunung Slamet.

Kemudian, wilayah itu diberi nama Baturraden yang dalam bahasa Jawa berarti "Batur" (pembantu yaitu Batur Gamel) dan Raden (gelar kebangsaan Jawa untuk menyebut anak bangsawan, yaitu putri Adipati).

Legenda menjadi pelajaran bahwa kita harus bertanggung jawa atas kesalahan yang telah dilakukan.

Sumber :

lib.unnes.ac.id

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com