Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Blokade Bandara, Simson Minta Presiden Jokowi Bayar Tanah Miliknya yang Dipakai untuk "Runway" Bandara Merauke

Kompas.com - 02/06/2022, 15:33 WIB
Fuci Manupapami,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MERAUKE KOMPAS.com- Pemilik hak ulayat tanah Simson Tiotra Mahuze menuntut pembayaran ganti rugi tanah yang disebutnya digunakan untuk pembangunan landasan pacu (runway) Bandara Mopah Merauke.

Simson bersama 15 anggota keluarganya kemudian memblokade runway Bandara Mopah Merauke yang dilakukan dengan membuat tenda darurat pada Selasa (31/5/2022).

Dia menuntut pihak Dirjen Perhubungan untuk membayar ganti rugi penggunaan tanah miliknya selama bertahun tahun.

Aksi yang dilakukan Simson bersama keluarganya menyebabkan pesawat Lion Air dari Jayapura yang dijadwalkan turun di bandara Mopah pada pukul 09.00 WIT terpaksa putar balik.

Baca juga: 2 Bulan Gangguan, Jaringan Internet di Merauke Ditargetkan Pulih Akhir Mei

Pihak KP3 Bandara Mopah Merauke saat dihubungi awak media Kompas.com melalui sambungan telepon seluler membenarkan kejadian tersebut.

"Pesawat Lion Air dari Bandara Sentani Jayapura telah terbang pada pukul 07.00 WIT setelah kurang lebih 15 menit terbang menuju Merauke, namun setelah mendapat informasi ada pemalangan lapangan bandara, pesawat tersebut langsung putar balik atau kembali ke Bandara Sentani dan kurang lebih 1 jam pesawat Lion Air kembali melakukan penerbangan ke Merauke dan sampai pukul 10.46 WIT," jelas Wendi, staf KP3 Bandar Udara Mopah Merauke, Kamis (2/6/2022).

Penjelasan Simon

Saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Jalan Trans Papua, Wasur, Merauke pada Kamis (2/6/2022), Simson Tiotra Mahuze mengungkapkan kekesalannya.

Aksi yang dilakukannya hingga menyebabkan pesawat Lion Air delay di bandara Mopah pada Selasa pagi tersebut karena Simson kecewa permintaannya diabaikan.

Simson mengakui aksinya memalang bandara Mopah pada Selasa (31/5/2022) karena tidak ada respons dari Dirjen Perhubungan.

Padahal Kepala Bandara Merauke, pada aksi sebelumnya, menyatakan siap memfasilitasi dan menyampaikan permintaan kepada Dirjen Perhubungan.

"Saya tidak mau bicara banyak, saya minta Pak Presiden Joko Widodo, segera bayar DP ini kalau belum dibayar saya akan tarik tanah ini," tegas Simon, Kamis.

Baca juga: ABK KM Juneayo Maru V yang Hilang Tenggelam di Merauke Ditemukan Tewas

 

Simson Tiotra Mahuze mengungkapkan, tanah miliknya digunakan sebagai runway bandara Mopah Merauke. Tanah seluas 125.947 meter persegi itu, menurutnya, digunakan sejak tahun 2008.

Bahkan pada Oktober 2021 dirinya sempat pergi ke Jakarta menggunakan dana pribadi untuk menemui Menteri Perhubungan dan menyampaikan keluhannya.

Namun  saat itu dirinya tidak mendapatkan kesempatan untuk menemui langsung Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

"Saya masih izinkan untuk pesawat naik turun namun untuk bandara mau pagar sisa tanah yang 300 meter saya tidak izinkan, bayar dulu," tambahnya.

Baca juga: Telkom Targetkan Pemulihan Jaringan Internet Merauke-Timika Rampung Akhir Mei

Sebelumnya pada masa pemerintahan Mantan Bupati Merauke Fredi Gebze, pemerintah disebut telah bersepakat dengan Simson Tiotra Mahuze untuk melakukan pembayaran dengan kesepakatan Rp 1.800.000 per meter.

Sehingga total yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp 226 Miliar.

"Harga itu belum ditambah dengan harga pemakaian dari 2008 hingga saat ini," tambahnya.

Simson mengancam jika dalam waktu tiga hari pihak bandara tidak melakukan pembayaran, maka dirinya bersama keluarga akan kembali melakukan aksi dan mengganggu aktivitas bandara Mopah Merauke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com