Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Brimob Tembak Warga di Kebun Sawit, Kompolnas Akan Minta Klarifikasi ke Kapolda Kalbar

Kompas.com - 30/05/2022, 22:42 WIB
Candra Setia Budi

Penulis

KOMPAS.com - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengatakan, pihaknya akan melakukan klarifikasi kepada Kapolda Kalimantan Barat terkait kasus oknum Brimob yang diduga menembak warga di perkebunan kelapa sawit PT Arrtu Estate Kemuning, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (28/5/2022).

Diketahui, dalam insiden itu, tiga warga mengalami luka dan harus dirawat di rumah sakit, satu di antaranya terkena tembakan peluru hampa.

Polisi menyebut, kondisi ketiga warga tersebut sudah dalam kondisi stabil.

"Kami ingin mengetahui apakah benar ada sengketa kepemilikan tanah dalam kasus ini?, ataukah tidak ada konflik lahan, melainkan pencurian buah sawit?" kata Poengky kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (30/5/2022) siang.

Baca juga: Anggota Brimob Diduga Tembak Warga di Kebun Sawit Ketapang Kalbar, Ini Penjelasan Polisi

Poengky juga menyebut, pihaknya ingin mengetahui apakah eskalasi konfliknya tinggi sehingga perlu mengerahkan anggota Brimob ke lokasi tersebut.

Selain itu, pihakya juga ingin mengetahui mengapa sampai ada jatuh korban luka dari masyarakat dari insiden itu.

"Apakah penggunaan kekuatan, terutama penggunaan senjata api sesuai prosedur atau tidak?," ujarnya.

Baca juga: Brimob Tembak Warga di Kebun Sawit, Kompolnas: Kami Berharap Atasan Melakukan Evaluasi

Terkait dengan keberadaan Brimob ada di lokasi kejadian, Poengky mengatakan, pihaknya masih akan melakukan klarifikasi.

Setelah hasilnya diketahui, sambungnya, barulah diketahui apakah kehadirdan anggota Brimob tepat atau tidak di lokasi tersebut.

"Kami masih akan klarifikasi apakah konflik di lokasi tersebut masuk kategori eskalasi tinggi atau tidak. Jika sudah ada jawaban, barulah kita tahu kehadiran Brimob tepat atau tidak," jelasnya.

Baca juga: Kronologi Anggota Brimob Diduga Tembak Warga di Kebun Sawit, 2 Orang Terkena Peluru Hampa

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, keberadaan anggota kepolisian untuk menjamin terselenggaranya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif.

Kata Jansen, salah satu tujuan anggota kepolisian dari Brimob yakni untuk mencegah peristiwa pidana terjadi atau terulang kembali.

"Pastinya keberadaannya di sana sudah dilengkapi dengan surat perintah," kata Jansen, saat dihubungi, pada Senin.

Baca juga: Keberadaan Brimob Terkait Ricuh Berujung Tembak di Kebun Sawit Ketapang, Ini Penjelasan Polda Kalbar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com