Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Hoaks Menara Masjid Solo Ambruk Saat CFD, Dompet dan Ponsel Pengunjung Hilang

Kompas.com - 29/05/2022, 13:09 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Buntut hoaks menara Masjid Sriwedari di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, ambruk pada Minggu (29/5/2022) pagi, dilaporkan tiga anak hilang.

Bukan itu saja, dompet dan ponsel pengunjung car free day (CFD) yang berada di sekitar lokasi juga hilang.

"Ada tiga anak hilang dua sudah diketemukan. Satu masih proses. Ada beberapa dompat dan ponsel hilang dan sudah kita umumkan," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Solo Ari Wibowo.

Baca juga: Cerita Gibran Dimarahi Ibu-ibu Saat Punguti Sampah di CFD: Dikira Petugas DLH

Ari mengaku awalnya tidak tahu adanya informasi hoaks yang menyebut menara masjid ambruk. Saat itu, ia mengira ada kuda yang mengamuk.

"Kalau saya kan didatangi banyak orang mau ke sini ada apa? Saya kira ada kuda yang mengamuk. Mereka tidak tahu terus ada yang bilang menara mau ambruk," ujarnya.

Akibatnya dari kabar hoaks itu, membuat pengunjung car free day (CFD) panik dan berlarian.

Baca juga: Pengunjung CFD Solo Panik dan Berlarian, Imbas Berita Hoaks Menara Masjid Sriwedari Ambruk, Ternyata Ini yang Terjadi

Ternyata awan bergerak cepat

Ilustrasi awan di langitfreepik.com/ jannoon028 Ilustrasi awan di langit

Sementara itu, pedagang mainan CFD yang berada di depan menara Masjid Sriwedari, Susilo mengatakan, informasi menara masjid mau ambruk tidak benar.

"Penyebabnya itu karena awannya sangat cepat jadinya menara Masjid Sriwedari Solo dilihat seperti goyang. Jadi dikiranya (menara) mau ambruk," ungkapnya.

Hal senada dikatakan seorang pengunjung CFD Nur Fitriani (26), yang mengatakan bahwa menara Masjid Sriwedari tidak ambruk.

"Rupanya bukan menaranya mau jatuh. Tapi awan di langit itu bergerak sehingga menara masjid itu seperti bergoyang-goyang," kata Nur kepada Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Minggu.

Baca juga: Cerita di Balik Hoaks Menara Masjid Solo Ambruk Saat CFD, Pedagang Mainan: Belum Bayar Sudah Kabur

Nur mengaku awalnya dirinya panik mendengar informasi hoaks menara Masjid Sriwedari Solo akan ambruk.

Saat itu, dirinya sedang makan soto di kawasan tersebut. Karena panik dirinya pun belum sempat membayar soto.

"Saya panik keluar warung. Karena panik itu saya sampai lupa belum membayar sotonya," ujarnya.

Setelah itu, ia bertanya kepada pengunjung lain terkait informasi itu, dan ternyata menara Masjid Sriwedari tidak ambruk.

Baca juga: CFD Kota Bekasi, Warga Padati Kawasan Jalan Ahmad Yani

 

(Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com