Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Ekor Penyu Lekang Dilepasliarkan di Pantai Marekisi Jayapura

Kompas.com - 28/05/2022, 17:40 WIB
Roberthus Yewen,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua melepasliarkan 20 ekor penyu lekang atau Lepidochelys olivacea di Pantai Marekisi, Kampung Yewena, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (28/5/2022).

Pelepasliaran itu bersama kelompok Desa Binaan Konservasi Marekisi Nung dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Pembangunan (UIP) Maluku Papua.

Pantai Marekisi merupakan tempat indukan penyu lekang meletakkan telur pada setiap musim.

Baca juga: Aksi Palang Jalan Berbuntut Anarkis di Kabupaten Sarmi Papua, Sekda dan Polisi Jadi Korban, 6 Pelaku Ditembak

Pendamping Desa Binaan Konservasi Marekisi Nung, Taufik menjelaskan, kegiatan lepas liar ini dilaksanakan untuk memperingati Hari Penyu Sedunia yang jatuh pada tanggal 23 Mei.

“Ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap kelestarian keanekaragaman hayati, khususnya penyu lekang,” kata Taufik kepada wartawan.

Baca juga: Pemuda di Papua Barat Diminta Berpartisipasi Sukseskan Agenda W20 dan Y20

Taufik mengungkapkan, salah satu keistimewaan penyu lekang dapat dilihat dari status konservasinya, baik di lingkup regional maupun internasional. Di Indonesia, penyu lekang dilindungi undang-undang berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Salah satu penyu lekang saat dilepasliarkan di Pantai Marekisi, Kampung Yewena, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (28/5/2022).KOMPAS.COM/Roberthus Yewen Salah satu penyu lekang saat dilepasliarkan di Pantai Marekisi, Kampung Yewena, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (28/5/2022).

“Sementara berdasarkan daftar merah IUCN, penyu lekang berstatus vulnerable/VU (rentan). Artinya, spesies ini terancam punah, kecuali bila kondisi yang menekan kelangsungan hidup dan perkembangbiakannya berangsur membaik. Sebab kerentanannya, penyu lekang termasuk appendix 1 CITES, yaitu spesies yang dilarang segala bentuk perdagangannya,” ungkapnya.

Baca juga: Polisi: Kerugian akibat Pembakaran Rumah di Dogiyai Papua Capai Rp 6 M

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BBKSDA Papua, Abdul Azis Bakry berharap, masyarakat Desa Binaan Marekisi Nung dapat menjaga kelestarian penyu lekang di daerah itu.

"Kami memberikan apresiasi kepada kelompok Desa Binaan Marekisi Nung, khususnya kepada Karel Indey sebagai pelopor pelestarian penyu di Kampung Yewena,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com