Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Berhari-hari Lumpuh, Aktivitas Ekspor di Pelabuhan Semarang Berangsur Normal

Kompas.com - 27/05/2022, 19:51 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, sudah mulai pelayanan seperti biasa setelah beberapa hari terganggu rob.

Kepala Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Anton Martin mengatakan, mulai hari ini aktivitas pelayanan bea cukai sudah beroperasi penuh.

"Kalau di dalam pelabuhan sini sebenarnya sudah kering," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Daerah Tergenang Rob di Semarang Berkurang, Warga Mulai Beraktivitas Normal

Karenanya, aktivitas untuk ekspor dan impor melalui Pelabuhan Tanjung Emas sudah mulai bisa diakses oleh pelaku usaha. Beberapa kapal juga sudah diperbolehkan untuk bersandar.

"Kita sudah bisa beraktivitas normal lagi," imbuhnya.

Meski demikian, dia tak memungkiri jika masih ada ratusan peti kemas dan kontainer yang belum bisa diekspor ke luar negeri. Salah satu penyebabnya rusak karena rob.

"Sekarang yang masih pending ada 185 peti kemas dan kontainer," paparnya.

Saat ini petugas Bea Cukai masih fokus untuk mitigasi kerugian pelaku usaha karena dampak rob.

Pihaknya, sudah berkomunikasi dengan pelaku usaha untuk mengecek kembali barang yang akan diekspor.

"Jika eksportir menarik barangnya lagi ya tak apa-apa. Ini untuk mengantisipasi dampak kerugian eksportir karena kalau barang rusak bisa rugi," paparnya.

Baca juga: 84 Peti Kemas Ekspor Terhenti di Pelabuhan Tanjung Emas akibat Rob, Pengusaha Terancam Rugi

Sementara itu, Regional Head 3 Pelindo, Ardhy Wahyu Basuki mengatakan penanganan banjir rob di Pelabuhan Tanjung Emas masih berfokus pada penanggulangan tanggul yang jebol di sekitar PT Lamicitra Nusantara.

"Kami membantu 3.600 karung, Lamicitra akan menurunkan 1.000 karung," katanya.

Ardhy menyampaikan upaya penanganan banjir rob di internal pelabuhan terus berlangsung. Termasuk dengan mengerahkan sebanyak 56 pompa air.

"Ada 56 pompa dengan debit rata-rata 800 liter per detik untuk menguras air," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com