Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konten Radikalisme Menyebar Masif di Internet, Apa yang Harus Dilakukan untuk Menangkisnya?

Kompas.com - 27/05/2022, 07:15 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Penulis

KOMPAS.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, Senin (23/5/2022).

Mahasiswa berinisial IA (22) tersebut ditengarai menjadi simpatisan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, IA diduga berperan sebagai penyebar propaganda ISIS lewat media sosialnya.

Selain itu, mahasiswa angkatan 2019 itu juga diindikasi mengumpulkan dana untuk membantu ISIS di Indonesia.

Baca juga: Sosok IA, Mahasiswa yang Diduga Jadi Simpatisan ISIS, Miliki IPK Tinggi di UB

Terkait kejadian ini, pengamat intelijen dan terorisme, Stanislaus Riyanta, menyampaikan pandangannya.

Stanislaus menjelaskan, berdasarkan data-data kasus terorisme, penyebaran radikalisme tidak dibatasi oleh tingkat kecerdasan, strata sosial, status ekonomi, dan sebagainya.

“Dari kasus yang ada, mahasiswa S-2 bahkan ada yang terpapar (radikalisme). Ini menunjukkan bahwa paparan radikalisme tidak mengenal tingkat pendidikan, ekonomi, dan lain-lain,” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (26/5/2022).

Ia menyampaikan, pada era modern ini, orang lebih mudah terpapar paham radikal lantaran konten-konten radikalisme menyebar secara masif di internet.

Baca juga: IA, Mahasiswa yang Ditangkap Densus 88, Miliki IPK Tinggi di Kampus, Pengamat: Radikalisme Tak Kenal Tingkat Pendidikan

Pemetaan potensi paham radikal di kampus

Untuk memutus penyebaran radikalisme, Stanislaus menyarankan agar perguruan tinggi melakukan pemetaan potensi penyebaran paham radikal di kampusnya.

“Pihak perguruan tinggi harus melakukan self-mapping. Ada tidak potensi gerakan-gerakan radikal di kampus mereka,” ucapnya.

Untuk memetakan hal tersebut, pihak perguruan tinggi bisa bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

“Jangan sungkan kerja sama dengan BNPT,” ungkapnya.

Baca juga: Mahasiswa UB Malang Ditangkap Densus 88, Pengamat: Anak Muda Rentan Terpapar Radikalisme

 

Memperkuat ideologi nasionalisme

Ilustrasi radikalismeShutterstock Ilustrasi radikalisme

Direktur Eksekutif Pusat Studi Politik dan Kebijakan Strategis Indonesia ini menerangkan, pihak kampus juga perlu memperkuat ideologi nasionalisme mahasiswanya.

Menurut Stanislaus, penyebaran paham radikal bisa meluas tatkala nasionalisme melemah dan bahkan tidak dianggap menarik oleh kalangan anak muda.

“Ini menjadi bahan introspeksi, apakah doktrinasi nasionalisme, khususnya nilai-nilai Pancasila, yang dilakukan selama ini gagal?” tuturnya.

Oleh karena itu, agar mendapat perhatian pemuda, doktrinasi ideologi Pancasila harus dikemas semenarik mungkin.

Baca juga: Polisi Tangkap Terduga Pendukung ISIS di Kota Malang

Pemerintah lakukan kontra-narasi

Di sisi lain, pemerintah juga harus bergerak untuk menangkal penyebaran radikalisme.

Pemerintah harus mengajak masyarakat berkolaborasi untuk menangkis paham radikal lewat kontra-narasi.

Sebelum itu, pemerintah dan masyarakat harus satu suara bahwa terorisme adalah musuh bersama dan bukan ajaran agama mana pun.

“Ketika satu suara pemahaman, melawan konten radikal akan lebih mudah,” jelasnya.

Baca juga: Terduga Simpatisan ISIS Ditangkap di Malang, Pengamat: Ancaman Terorsime di Indonesia Masih Tinggi

Dari segi teknis, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) harus bergerak memberantas konten-konten radikalisme yang menyebar secara massif di internet.

Selain pemblokiran, Kominfo juga bisa melakukan kontra-narasi dengan manggendeng anak-anak muda.

Stakeholder bisa melakukannya dengan menggandeng anak-anak muda untuk membuat konten kontra-narasi. Banyak kan anak muda yang kontennya bagus-bagus,” sebutnya.

Baca juga: Waspada Arus Balik WNI Eks ISIS, Pakar Intelijen: Pola Radikalisasi Sudah Berubah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com