Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/05/2022, 11:27 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LEWOLEBA, KOMPAS.com - Masa jabatan Thomas Ola Langoday sebagai Bupati Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), resmi berakhir pada Minggu (22/2/20222). Selanjutnya, jabatan Bupati Lembata akan diisi oleh Penjabat Sementara Bupati, Marsianus Djawa.

Thomas mengatakan, jabatan dan kekuasaan ada batasnya, seperti yang terjadi pada dirinya kini. Ia harus berhenti memimpin jalannya pemerintahan di Kabupaten Lembata setelah lima tahun menjabat sebagai bupati di daerah itu.

"Allah Maha Kuasa, menciptakan segala sesuatu ada batas masanya," ujar Thomas saat dihubungi Kompas.com, Minggu malam.

Baca juga: Penumpang KM Sirimau yang Kandas di Lembata Mengamuk Minta Dievakuasi

Thomas belum memutuskan untuk kembali maju pada kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Lembata pada 2024 mendatang. Thomas menyebut, untuk sementara dirinya akan menyepi dari dinamika politik.

"Saya menepi untuk menyepi. Jika suatu waktu Tuhan dan leluhur Lewotana memanggil maka panggilan itu mesti dijawab. Saya berserah kepada kehendak Allah, alam dan arwah leluhur," ucapnya.

Baca juga: Bupati Lembata Minta Kades Fokus Tangani Masalah Kelaparan, Ini Tujuannya

Thomas menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Lembata yang telah menjadi sahabat seperjalanan sepanjang kepemimpinannya.

"Terima kasih kepada ribu ratu Lewotana (masyarakat) Lembata. Mohon maaf atas segala keterbatasan," ucapnya.

Ia juga berpesan kepada Penjabat Bupati Lembata untuk selalu berbuat baik hingga berakhirnya masa jabatan nanti.

"Teruslah berjalan bersama tanpa batas sambil membuat jalan yang baik tak berbatas sampai Allah sendiri membatasinya," pesannya.

Sebagai informasi, Marsianus Djawa dilantik menjadi Penjabat Bupati Lembata bersamaan dengan penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi.

Keduanya dilantik oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat di Aula Eltari Kantor Gubernur, NTT, Minggu (22/5/2022).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kisah Triyono, Niat Bekerja untuk Keluarga tapi Tewas Diserang KKB di Papua Tengah

Kisah Triyono, Niat Bekerja untuk Keluarga tapi Tewas Diserang KKB di Papua Tengah

Regional
Siswi SD di Lampung Dimaki dan Dipukul Kakak Kelas Trauma, Syok Sampai Mengigau

Siswi SD di Lampung Dimaki dan Dipukul Kakak Kelas Trauma, Syok Sampai Mengigau

Regional
Tewas Diserang KKB, Triyono Baru 1,5 Bulan Kerja Jadi Tukang Bangunan di Papua Tengah

Tewas Diserang KKB, Triyono Baru 1,5 Bulan Kerja Jadi Tukang Bangunan di Papua Tengah

Regional
Buruh di Jambi Habisi Majikan, Berawal dari Sakit Hati

Buruh di Jambi Habisi Majikan, Berawal dari Sakit Hati

Regional
'Suami yang Mencari Nafkah Halal untuk Keluarga, Kalian Bunuh'

"Suami yang Mencari Nafkah Halal untuk Keluarga, Kalian Bunuh"

Regional
Kades di Banten yang Sawer LC Tiap Hari Pakai Uang Korupsi Dana Desa Divonis 5 Tahun Penjara

Kades di Banten yang Sawer LC Tiap Hari Pakai Uang Korupsi Dana Desa Divonis 5 Tahun Penjara

Regional
Warga Aceh Gelar Aksi Demo Tolak Pengungsi Rohingya, Sebut Masyarakat Lokal Lebih Butuh Bantuan Pemerintah

Warga Aceh Gelar Aksi Demo Tolak Pengungsi Rohingya, Sebut Masyarakat Lokal Lebih Butuh Bantuan Pemerintah

Regional
Penemuan Jasad Bayi Dalam Tas Depan Makam Desa Gegerkan Warga Brebes

Penemuan Jasad Bayi Dalam Tas Depan Makam Desa Gegerkan Warga Brebes

Regional
[POPULER REGIONAL] Digugat Rp 204 T, Gibran: Sudah Ada yang Urus | 7 Pengungsi Etnis Rohingya Kabur

[POPULER REGIONAL] Digugat Rp 204 T, Gibran: Sudah Ada yang Urus | 7 Pengungsi Etnis Rohingya Kabur

Regional
Baru 2 Minggu Menikah, Suami Istri di Sumedang Tewas Usai Mobilnya Masuk Jurang

Baru 2 Minggu Menikah, Suami Istri di Sumedang Tewas Usai Mobilnya Masuk Jurang

Regional
76.134 Spanduk di Jateng Ditertibkan, Paling Banyak di Kabupaten Banyumas

76.134 Spanduk di Jateng Ditertibkan, Paling Banyak di Kabupaten Banyumas

Regional
UMK di Jateng Ditetapkan 30 November 2023, Dua Daerah Tak Pakai PP 51/2023

UMK di Jateng Ditetapkan 30 November 2023, Dua Daerah Tak Pakai PP 51/2023

Regional
BEM DIY-Jateng Bawa Jagung Saat Demo, Jadi Simbol Umur Demokrasi Pendek

BEM DIY-Jateng Bawa Jagung Saat Demo, Jadi Simbol Umur Demokrasi Pendek

Regional
Kronologi Pembunuhan Tukang Bentor di Polman Sulbar

Kronologi Pembunuhan Tukang Bentor di Polman Sulbar

Regional
Pupuik Tanduak, Alat Musik Tradisional Khas Minang dari Tanduk Kerbau

Pupuik Tanduak, Alat Musik Tradisional Khas Minang dari Tanduk Kerbau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com