Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilayah Pegunungan Papua Minim Infrastruktur, Biaya Mobilisasi Personel Kepolisian Capai Puluhan Miliar

Kompas.com - 20/05/2022, 05:05 WIB
Dhias Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Cuaca menentukan penerbangan

Di wilayah pegunungan, tidak hanya faktor keamanan yang menentukan bisa tidaknya pesawat lepas landas atau mendarat, tetapi juga faktor cuaca.

Pada situasi keamanan normal, penerbangan di Kabupaten Pegunungan Bintang memiliki jam terbang yang tidak banyak karena cuaca tidak memungkinkan.

"Cuaca sangat menentukan, apalagi daerah-daerah ketinggian seperti Kiwirok, Okbibab, Okbab, itu setelah jam 10 biasanya sudah kabut, pesawat tidak bisa masuk, jadi waktu penerbangannya juga sangat terbatas," ungkap Cahyo.

Baca juga: Jenazah Sopir Truk yang Tewas Ditembak KKB Dipulangkan ke Toraja

Faktor cuaca tersebut yang sempat membuat penerbangan ke Pegunungan Bintang rawan karena tercatat pernah ada beberapa kecelakaan pesawat dengan jumlah korban cukup banyak.

Pada 16 Agustus 2015, pesawat Trigana Air Service jenis ATR 42 PK YRN dengan jumlah korban tewas mencapai 54 jiwa.

Lalu pada 28 Juni 2019, Heli MI-17 milik TNI Angkatan Darat menabrak Gunung Mol, Distrik Bulangkop, dan menewaskan 12 orang yang ada didalamnya.

Baca juga: Diduga Diserang KKB dan Dihanyutkan, Seorang Sopir Truk Ditemukan Tewas di Pinggir Sungai

Harga barang mahal

Ketergantungan Kabupaten Pegunungan Bintang terhadap moda transportasi udara membuat harga barang di wilayah tersebut sangat mahal.

Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito menjelaskan, seluruh barang yang umumnya dikirim dari Jayapura, harus diangkut menggunakan pesawat terbang.

"Semen 1 sak di Oksibil sekarang Rp 1,2 juta, belum di distrik lainnya. Beras 1 kg itu Rp 30.000 sampai Rp 40.000," ungkap Cahyo.

Kondisi tersebut semakin sulit bagi masyarakat di distrik lain yang belum terhubung dengan moda transportasi darat.

Baca juga: Terdengar Rentetan Tembakan KKB, Polisi Hanya Temukan Truk Kosong, Kondisi Sopir Belum Diketahui

Karenanya Cahyo berharap pemerintah bisa memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan di Pegunungan Bintang karena masih banyak masyarakat yang terisolasi.

Menurut dia, pembukaan akses jalan menjadi satu-satunya solusi untuk mengejar ketertinggalan pembangunan di Pegunungan Bintang.

"Kita berharap pemerintah pusat dan pemerintah daerah segera mendorong pembangunan infrastruktur di Pegunungan Bintang karena selain mempermudah rentang kendali, koordinasi, itu juga akan menekan dan menurunkan biaya logistik yang selama ini harus dikirim menggunakan pesawat," tutur Cahyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com