ENDE, KOMPAS.com - Wakil Bupati Ende, NTT, Erikos Emanuel Rede meminta karantina pertanian setempat serius memperhatikan kesehatan hewan ternak yang masuk maupun keluar dari wilayah tersebut.
Menurut Erikos, meski belum ada laporan hewan ternak di wilayahnya terinfeksi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), namun langkah pencegahan harus dilakukan sedini mungkin.
"Saya minta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait lebih khusus karantina pertanian melakukan pengawasan lalu lintas hewan ternak secara ketat," ujar Erikos, Sabtu (14/5/2022).
Baca juga: Sapi Limosin di Lumajang Mati Diduga Terjangkit PMK, Peternak Rugi Puluhan Juta Rupiah
Hal itu sebagai upaya pencegahan PMK serta menjaga populasi ternak yang ada.
"Kita harus menjaga populasi ternak yang ada, apalagi peternakan merupakan salah satu sektor andalan Kabupaten Ende," beber dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ende, Marianus Alexander mengaku sudah berkoordinasi dengan petugas kesehatan hewan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada peternak.
"Kita sudah koordinasi dengan semua petugas lapangan di 21 kecamatan untuk melakukan sosialisasi ke setiap peternak," ujar Marianus saat dihubungi, Sabtu (14/5/2022).
Baca juga: Belum Ada Kasus PMK di Purworejo, Warga Diminta Selektif Jual Beli Hewan Ternak
Karena itu ia meminta para petugas bekerja optimal, sehingga peternak memiliki pengetahuan tentang wabah dan pencegahannya.
Marianus mengatakan, pemerintah provinsi setempat meminta setiap instansi terkait mengedukasi peternak di masing-masing wilayah.
Ia juga mengimbau para peternak untuk ikut terlibat meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga kesehatan ternaknya.
"Saya mengajak semua pihak tetap berkolaborasi untuk mengantisipasi wabah ini," pungkasnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.